Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Blitar Pada IPAS BAB 6 Topik A Keunikan Kebiasaan Masyarakat di Sekitarku untuk Kelas IV di SDN Bumirejo 01 Blitar
Abstract
Kurikulum Merdeka mengorientasikan pada pembelajaran yang
berkolaborasi dengan lingkungan sekitar. Pembelajaran dengan mengintegrasikan
kearifan lokal Kabupaten Blitar dapat menjadikan pembelajaran bermakna.
Pembelajaran ini dapat mengarahkan peserta didik untuk mengenal kebudayaan
yang ada di lingkungan sekitar siswa. Pengembangan modul berbasis kearifan lokal
Kabupaten Blitar bertujuan untuk mengenalkan kepada peserta didik SD bahwa
Blitar memiliki kebudayaan yang patut dibanggakan dengan ciri khasnya.
Guru perlu mengintegrasikan pembelajaran dengan lingkungan sekitar
peserta didik dengan materi IPAS BAB 6 Topik A Keunikan Kebiasaan Masyarakat
di Sekitarku agar peserta didik dapat mengenal kearifan lokal yang ada di
lingkungan sekitar peserta didik. Pembelajaran di kelas pada materi tersebut belum
berbasis kearifan lokal sekitar peserta didik. Hal tersebut berdasarkan dengan hasil
wawancara bersama guru kelas IV yang mengatakan bahwa guru dalam
pembelajaran belum menggunakan bahan ajar modul pembelajaran berbasis
kearifan lokal daerah setempat, guru tidak mengembangkan modul pembelajaran
berbasis kearifan lokal, rendahnya pemahaman peserta didik terhadap kearifan
lokal Kabupaten Blitar, modul berbasis kearifan lokal Kabupaten Blitar belum
pernah digunakan di SDN Bumirejo 01 dan SDN Ngembul 04.
Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan adanya pengembangan
modul pembelajaran yang valid, efektif, dan praktis memudahkan pembelajaran
karena bahan ajar ini dikembangkan secara inovatif dengan menggunakan software
Canva sehingga meningkatkan efektifitas pembelajaran dan memuat materi
kearifan lokal Kabupaten Blitar. Tujuan penelitian yaitu menghasilkan bahan ajar
modul pembelajaran berbasis kearifan lokal Kabupaten Blitar pada IPAS BAB 6 Topik A Keunikan Kebiasaan Masyarakat di Sekitarku untuk kelas IV di SDN
Bumirejo 01 Blitar yang valid, efektif, dan praktis terhadap hasil belajar peserta
didik.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan Borg and Gall
yang terdiri dari 8 tahapan yaitu: 1) penelitian pendahuluan; 2) perencanaan dan
pengembangan; 3) pengembangan desain produk awal; 4) validasi desain produk;
5) revisi produk awal; 6) uji coba penggunaan; 7) revisi produk pengembangan; 8)
uji coba keefektifan produk. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi
wawancara, observasi, angket respons peserta didik,tes hasil belajar, dokumentasi.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengembangan modul
berbasis kearifan lokal Kabupaten Blitar memiliki kategori sangat valid dengan
interpretasi 87,2 (dari skala 100). Keefektifan modul dengan nilai bahwa thitung lebih
besar daripada bahwa ttabel (11,186 > 1,708) dan memiliki kategori 69,98% dengan
keefektifan tinggi. Kepraktisan modul dengan rata-rata nilai hasil perhitungan
angket 92,16% (dari skala 100%) sangat praktis.
Berdasarkan hasil pengembangan modul berbasis kearifan lokal Kabupaten
Blitar, dapat disimpulkan bahwa modul berbasis kearifan lokal Kabupaten Blitar
sangat layak, efektif, dan sangat praktis digunakan dalam proses pembelajaran.
Adapun saran yang diberikan, pembelajaran menggunakan modul berbasis kearifan
lokal Kabupaten Blitar membantu peserta didik dalam mempelajari materi
Indonesiaku Kaya Budaya Topik A Keunikan Kebiasaan Masyarakat di Sekitarku
tentang kearifan loka. Guru dapat mengoptimalkan penggunaan modul berbasis
kearifan lokal Kabupaten Blitar pada materi kelas IV sebagai pedoman
pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
refrensi untuk pengembangan produk berbasis kearifan lokal Kabupaten Blitar.