Show simple item record

dc.contributor.authorOKTAVIYATI, Fungki
dc.date.accessioned2025-02-18T08:28:24Z
dc.date.available2025-02-18T08:28:24Z
dc.date.issued2024-06-21
dc.identifier.nim200210102114en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125417
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 18 Februari 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKonsep suhu dan kalor merupakan salah satu konsep fisika yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, fakta yang ditemukan di sekolah menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa pada materi ini masih cukup rendah. Hal tersebut dikarenakan kegagalan siswa dalam belajar fisika karena tidak mengetahui cara belajar yang efektif dan efisien. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu siswa dalam memahami materi fisika adalah dengan menggunakan modul pembelajaran fisika berbasis kontekstual. Modul ini dirancang dengan mengaitkan fenomena-fenomena di sekitar masyarakat salah satunya yaitu proses pengeringan teh bunga mawar. Jember sebagai penghasil bunga mawar terbesar keempat di Jawa Timur dan salah satu kabupaten yang mengolah bunga mawar menjadi teh. Pada proses pengeringan teh bunga mawar ini dapat dikaji konsep suhu dan kalor yang ada dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun modul pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji konsep suhu dan kalor dalam proses pengeringan teh bunga mawar dan menganalisis validitas modul fisika pokok bahasan suhu dan kalor pada proses pengeringan teh bunga mawar. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan dengan metode Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) yang dimodifikasi menjadi 3D (Define, Design, Develop). Penelitian dilakukan di tempat pengolahan teh bunga mawar Desa Karangpring, Kabupaten Jember dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk bahan penyusunan modul pembelajaran fisika pokok bahasan suhu dan kalor yang dikaitkan dengan proses pengolahan teh bunga mawar. Rancangan modul yang telah tersusun kemudian divalidasi oleh tiga validator ahli yang berasal dari Dosen Pendidikan Fisika Universitas Jember dan dua Guru Fisika SMAN 5 Jember. Hasil validasi oleh validator dianalisis menggunakan teknik analisis data kuantitatif yaitu uji data angket validasi. Hasil observasi yang dilakukan diketahui adanya penerapan konsep suhu dan kalor pada setiap proses pengeringan teh bunga mawar. Pada proses penjemuran di bawah sinar matahari terjadi perpindahan kalor secara radiasi dengan suhu rata-rata 24-35 oC. Proses selanjutnya yaitu pengovenan menggunakan magic com terjadi perpindahan kalor secara konveksi dengan suhu rata-rata 25-45 oC. Proses terakhir yaitu penyangraian termasuk perpindahan kalor secara konduksi dengan suhu rata-rata atas wajan 26-38 oC dan suhu bawah wajah 38-52 oC. Hasil validasi yang dilakukan oleh tiga validator ahli yaitu Dosen Pendidikan Fisika Universitas Jember diperoleh skor rata-rata 3,6 dan persentase sebesar 90% dengan kriteria sangat valid. Sementara itu, hasil validasi yang dilakukan oleh dua validator pengguna yaitu Guru Fisika SMAN 5 Jember diperoleh skor rata-rata 3 dan persentase sebesar 75% dengan kriteria valid. Ratarata Persentase yang diperoleh dari tiga validator ahli dan dua validator pengguna sebesar 85,65% dengan kriteria sangat valid sehingga rancangan modul fisika pokok bahasan suhu dan kalor yang diangkat dari proses pengeringan teh bunga mawar dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Konsep suhu dan kalor pada proses pengeringan teh bunga mawar terdapat pada proses penjemuran di bawah sinar matahari pada saat proses penjemuran di bawah sinar matahari, proses oven, dan proses sangrai yang berlangsung bisa secara radiasi, konveksi, dan konduksi. Validitas rancangan modul fisika pokok bahasan suhu dan kalor pada proses pengeringan teh bunga mawar masuk dalam kriteria sangat valid dengan hasil validasi rancangan modul fisika oleh validator ahli dan validator pengguna diperoleh persentase sebesar 85,65%. Dengan demikian, modul pembelajaran fisika pokok bahasan suhu kalor dalam proses pengeringan teh bunga mawar dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran fisikaen_US
dc.description.sponsorshipDPU: Dr. Trapsilo Prihandono, M.Si., M.C.E. DPA: Firdha Kusuma Ayu Anggraeni, S.Si., M.Si., M.C.E.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPengeringan Teh Bunga Mawaren_US
dc.subjectKonsep Suhu dan Kaloren_US
dc.subjectTingkat Pemahaman dan Hasil Belajar Siswaen_US
dc.titleProses Pengeringan Teh Bunga Mawar Sebagai Kajian Rancangan Modul Fisika Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMAen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Fisikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Trapsilo Prihandono, M.Si., M.C.Een_US
dc.identifier.pembimbing2Firdha Kusuma Ayu Anggraeni, S.Si., M.Si., M.C.E.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Februari 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record