Pengaruh Variasi Ketebalan Kantung Plastik terhadap Pertumbuhan dan Degradasi Larva Tenebrio molitor L. serta Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populer
Abstract
Plastik merupakan bahan yang sering digunakan oleh masyarakat. Plastik
bersifat tidak mudah lapuk, ringan, anti karat dan non biodegradable. Plastik
menjadi polutan potensial yang mengakibatkan rusaknya lingkungan. Seiring
berjalannya waktu, jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan dan tingkat
penggunaan plastik sangat tinggi khususnya kantung plastik. Sebagian besar
sampah plastik yang mencemari lingkungan berasal dari bahan polypropilena (PP)
sebagai bahan kantung plastik dengan berbagai ketebalan.
Biodegradator sampah kantung plastik yang telah ditemukan adalah larva
Tenebrio molitor. Tenebrio molitor memiliki bakteri Exiguobacterium sp. strain
YT2 yang terletak di usus yang menghasilkan enzim ekstraseluler untuk
mengkatalis reaksi depolimerisasi fragmen plastik menjadi molekul kecil. Bakteri
usus akan mensekresikan residu fragmen plastik dan zat lainnya menjadi fecula.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ketebalan sampah
kantung plastik PP terhadap pertumbuhan dan degradasi Tenebrio molitor serta
kelayakan penyusunan buku ilmiah populer sebagai sumber bacaan bagi
masyarakat.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Konservasi Hayati, gedung CDAST
Lantai 3 di Universitas Jember. Penelitian uji pendahuluan hingga validasi buku
ilmiah populer dilaksanakan pada bulan November 2022 hingga Juli 2023.
Penelitian ini terdiri 6 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu KP (90% konsentrat dan
10% labu siam), KN (100% konsentrat), P1 (90% plastik ketebalan 0,01 mm dan
10% labu siam), P2 (90% plastik ketebalan 0,02 mm dan 10% labu siam), P3 (100%plastik ketebalan 0,01 mm), dan P4 (100% plastik ketebalan 0,02 mm). Uji akhir
menggunakan 18 toples dengan masing-masing berisi 50 larva Tenebrio molitor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian plastik PP
dengan variasi ketebalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan
degradasi larva Tenebrio molitor. Hal tersebut dikarenakan kantung plastik PP
hanya memberikan sedikit energi untuk pertumbuhan panjang dan biomassa tubuh.
KP dan KN tidak mengalami proses degradasi plastik. KP (90% konsentrat dan 10%
labu siam) menghasilkan rerata panjang 0,351 cm/minggu, rerata biomassa basah
0,04300 gram/minggu, dan rerata biomassa kering 0,01067 gram/minggu. KN
(100% konsentrat) menghasilkan rerata panjang 0,114 cm/minggu, rerata biomassa
basah 0,03733 gram/minggu, dan rerata biomassa kering 0,00867 gram/minggu. P1
(90% plastik ketebalan 0,01 mm dan 10% labu siam) menghasilkan rerata panjang
0,090 cm/minggu, rerata biomassa basah 0,01533 gram/minggu, rerata biomassa
kering 0,00067 gram/minggu, dan rerata degradasi 0,3533 gram/minggu. P2 (90%
plastik ketebalan 0,02 mm dan 10% labu siam) menghasilkan rerata panjang 0,047
cm/minggu, rerata biomassa basah 0,00400 gram/minggu, rerata biomassa kering
0,00045 gram/minggu, dan rerata degradasi 0,3225 gram/minggu. P3 (100% plastik
ketebalan 0,01 mm) menghasilkan rerata panjang 0,029 cm/minggu, rerata
biomassa basah 0,00367 gram/minggu, rerata biomassa kering 0,00025
gram/minggu, dan rerata degradasi 0,0983 gram/minggu. P4 (100% plastik
ketebalan 0,02 mm) menghasilkan rerata panjang 0,018 cm/minggu, rerata
biomassa basah 0,00233 gram/minggu, rerata biomassa kering 0,00017
gram/minggu, dan rerata degradasi 0,0592 gram/minggu.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa semakin tipis plastik
menyebabkan semakin tinggi degradasi plastik oleh larva Tenebrio molitor.
Tingginya degradasi menyebabkan nutrisi yang didapat juga semakin banyak.
Hasil penelitian disusun menjadi produk berupa buku ilmiah populer yang
berjudul “Degradasi terhadap Variasi Ketebalan Plastik oleh Larva Tenebrio
molitor”. Buku ilmiah populer divalidasi oleh dosen ahli materi, dosen ahli media,
dan masyarakat. Nilai rata-rata validasi sebesar 88% yang menunjukkan bahwa
buku ilmiah populer sangat layak digunakan sebagai buku bacaan bagi masyarakat.