Show simple item record

dc.contributor.authorYUNITA
dc.date.accessioned2025-02-13T06:27:28Z
dc.date.available2025-02-13T06:27:28Z
dc.date.issued2023-07-27
dc.identifier.nim192210101075en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125332
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 13 Pebruari 2025en_US
dc.description.abstractMinum teh merupakan tradisi umum masyarakat dunia. Hal ini membuat teh menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air putih. Kegemaran masyarakat akan teh didukung dengan banyaknya kandungan senyawa bermanfaat di dalamnya. Kandungan senyawa bermanfaat tersebut meliputi polifenol, kafein, vitamin, dan mineral. Meskipun begitu, ada ancaman yang perlu diwaspadai ketika mengonsumsi teh. Hal ini dikarenakan adanya kandungan senyawa kafein yang dapat menimbulkan efek samping negatif hingga dapat menyebabkan kematian. Kafein merupakan senyawa alkaloid alami dalam kelas metilxantina. Secara umum kafein utamanya bekerja sebagai stimulan psikoaktif sistem saraf pusat, sehingga membuat tubuh bugar, tetap terjaga, dan tidak mudah lelah. Berdasarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, batas maksimum kafein pada minuman dan makanan adalah 150 mg/hari yang terbagi menjadi tiga dosis. Lebih dari itu, kafein masih dapat dikonsumsi hingga 400 mg/hari pada orang dewasa sehat yang tidak sensitif. Penentuan kadar kafein dalam teh dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti kromatografi dan spektrofotometri, namun metode-metode tersebut masih memiliki beberapa kekurangan. Maka dari itu, dikembangkan metode skanometri untuk penetapan kadar kafein yang lebih mudah, sederhana, cepat, akurat, pemakaian reagen dan analit sedikit, serta perubahan warna yang dihasilkan bisa diamati menggunakan mata telanjang. Pengembangan metode skanometri penetapan kadar kafein yang dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan reagen sodium metaperiodate (SPI), asam asetat, dan 3-methyl-2-benzothiazoline hydrazone (MBTH) diharapkan dapat lebih efektif dan efisien dibandingkan metode lain yang sudah ada. Dalam penelitian ini, metode skanometri untuk penetapan kadar kafein pada berbagai jenis minuman daun teh dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan reagen SPI dan ditambahkan asam asetat untuk menciptakan kondisi asam. Campuran tersebut dipanaskan pada suhu 50°C selama 2 menit. Selanjutnya, campuran ditambahkan dengan reagen MBTH yang menghasilkan perubahan warna putih bening menjadi biru. Adapun volume dan konsentrasi reagen yang digunakan yakni SPI 0,01 M sebanyak 50 µL; Asam asetat 0,1 M sebesar 25 µL; dan MBTH 0,01 M sebanyak 100 µL. Penetapan kadar kafein ditentukan berdasar pada intensitas warna biru (mean blue) larutan reagen dan sampel. Semakin tinggi konsentrasi pada kafein sampel, maka warna yang terbentuk akan semakin biru. Karakterisasi metode skanometri untuk penetapan kadar kafein pada berbagai jenis minuman daun teh meliputi waktu respon 20 menit, linieritas standar kafein dengan rentang konsentrasi 50-900 ppm menghasilkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,999. Batas deteksi dan batas kuantifikasi metode skanometri untuk penetapan kadar kafein dalam berbagai jenis minuman daun teh adalah 46,038 ppm dan 139,511 ppm. Pengukuran kadar kafein akan terganggu dengan adanya penambahan EGCG dan asam galat pada perbandingan 1:0,01 dan 1:0,75. Parameter presisi metode skanometri untuk standar kafein 500 ppm dan sampel teh hitam masing-masing adalah 1,157% dan 0,763%. Metode skanometri ini juga memenuhi parameter akurasi untuk standar kafein 500 ppm dan sampel teh hitam yang menghasilkan perolehan kembali sebesar 99,912% dan 100,981%. Reagen metode skanometeri untuk penetapan kadar kafein dalam berbagai jenis minuman daun teh stabil selama 150 menit jika disimpan pada suhu ruang (25°C) dan stabil selama 2 hari jika disimpan pada suhu lemari es (4°C). Aplikasi penetapan kadar kafein pada berbagai sampel minuman daun teh tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara metode skanometri dengan metode pembanding spektrofotometri UV-Vis (p ≥ 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode skanometri dapat diaplikasikan untuk menetapkan kadar kafein pada berbagai jenis minuman daun teh.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS FARMASIen_US
dc.subjectMETODE SKANOMETRIen_US
dc.subjectTEHen_US
dc.subjectKAFEINen_US
dc.subjectPENETAPAN KADARen_US
dc.titlePengembangan Metode Skanometri dalam Penetapan Kadar Kafein pada Berbagai Jenis Minuman Daun Tehen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFARMASIen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. apt. Moch. Amrun Hidayat, S. Si., M.Farmen_US
dc.identifier.pembimbing2Prof. Drs. Bambang Kuswandi, M.Sc, Ph.Den_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Februari 2025en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record