dc.description.abstract | pengajaran dimana siswa bekerja dalam suatu kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang, dimana anggotanya heterogen dari segi jenis kelamin dan kemampuan
hasil belajar. Teknik Two Stay Two Stray adalah teknik pembelajaran dimana 2 siswa darimasing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu pada dua kelompok yang lain, sementara 2 siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Setelah selesai tamu mohon diri kemudian mencocokkan dan membahas hasil kerja kelompok. Authentic
Assessment merupakan sistem penilaian yang digunakan tidak hanya memperhatikan hasil akhir saja, tetapi juga memperhatikan proses dan kinerja yang dilakukan. Dalam
penelitian ini sumber data yang digunakan adalah: (1) penilaian performansi melalui penugasan siswa berupa proyek, (2) penilaian portofolio berupa kumpulan pekerjaan
rumah dan tugas kelompok (LKS), (3) penilaian proses berupa aktivitas siswa secara individu dan kelompok, (4) penilaian oleh siswa sendiri berupa penilaian terhadap
teman sendiri dalam satu kelompok belajar, (5) penilaian tes tulis.Pembelajaran Cooperative Learning teknik Two Stay Two Stray dengan Authentic Assessment dilakukan di SMP Negeri 12 Jember, pada tanggal 19 Februari sampai dengan 23 Februari 2008. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.A
sebanyak 40 siswa, terdiri atas 26 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajaran Cooperative Learning teknik Two Stay Two Stray dengan Authentic Assessment Aktivitas siswa, kelompok dan guru dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 mengalami peningkatan. Rata-rata persentase aktivitas siswa melakukan percobaan meningkat 1,67 %, mengerjakan LKS meningkat 7,5 %, bekerja kelompok meningkat
4,17 %, presentasi atau bertanya meningkat 6,67 %. Sedangkan aktivitas kelompok dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 juga mengalami peningkatan yaitu pada aktivitas
kerjasama meningkat 3,33 %, kedisiplinan meningkat 16,66%. Aktivitas guru mengalami peningkatan, pada pertemuan 1 sebesar 81,82 % dan pada pertemuan 2 sebesar 90,91 %. Persentase ketuntasan klasikal diperoleh sebesar 87,5 %. | en_US |