Pengaruh LKPD Berbasis Engineering Design Process terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Pembelajaran IPA

Abstract

Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir reflektif dan beralasan dalam mengambil kesimpulan menggunakan bukti, konsep, metodologi, atau pertimbangan yang kontekstual. Berpikir kritis juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk berpikir dengan cara yang masuk akal (reasonable) dan reflektif yang berpusat pada proses pengambilan keputusan tentang apa yang harus diyakini, dilakukan, dan dapat dipertanggung jawabkan. Berpikir kritis penting bagi siswa untuk menyelesaikan masalah, termasuk pengenalan, membuat kesimpulan, dan evaluasi, karena keterampilan ini mencakup melihat masalah, mengenal masalah, melakukan pemecahan masalah, menyimpulkan, dan mengevaluasi. Di Indonesia, siswa-siswa sekolah dasar masih memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis yang rendah. PISA 2022 hasil OECD memberikan intipan tentang berbagai ketrampilan siswa, juga termasuk kapasitas berpikir secara kritis dan kreatif. Penilaian yang dilakukan oleh OECD ini digunakan di negaranegara lain untuk mengukur kemampuan anak usia 15 tahun dalam membaca, matematika, sains serta kemampuan mereka dalam berpikir kritis dan kreatif. Hasil PISA menunjukkan bahwa pandemi telah menyebabkan penurunan prestasi belajar secara global. Salah satu pendekatan strategi pembelajaran yang paling cocok untuk diterapkan di era modern ini adalah Engineering Design Process (EDP). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Engineering Design Process yang diintegrasikan dalam bentuk LKPD terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Jember yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto 110, Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Penelitian ini melibatkan semua siswa kelas 7 pada tahun ajaran 2024/2025. Sampel dalam penelitian ini terdiri atas kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa penggunaan LKPD berbasis EDP sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan perlakuan yang sama. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini berjenis quasi experimental dengan menggunakan pretest-posttest control group design. Penggunaan pretest-posttest bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh LKPD berbasis EDP terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil Analisis menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik dipengaruhi secara signifikan ketika LKPD berbasis Engineering Design Process diterapkan dalam kelas. Pengujian menunjukkan dampak yang signifikan pada perolehan nilai postest siswa di kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Menurut hasil analisis data, kelas eksperimen memperoleh rata-rata hasil posttest 86,82, sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata hasil posttest 69,48. Berdasarkan hasil uji independent sample t-test kedua kelas memiliki perbedaan rata-rata sebesar 15,02 pada interval 9,26-20,79 yang dapat dilihat pada kolom mean difference. Selain itu, melalui pengujian ini juga ditunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,00 yang artinya lebih kecil dari taraf signifikasi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa HO diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKPD berbasis Engineering Design Process berpengaruh signifikan. Secara keseluruhan kelas eksperimen mengalami peningkatan keterampilan berpikir kritis sebesar 76% yang termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 43% yang termasuk dalam kategori sedang. Perbedaan hasil tersebut memperkuat pernyataan bahwa penerapan model Engineering Design Proses ke dalam LKPD mampu melatih siswa untuk menyelesaikan permasalahan dunia nyata dengan langkah-langkah yang lebih sistematis.