Analisis Perbedaan Kepuasan Pasien Jaminan Kesehatan Nasional Kelas Rawat Inap Standar (JKN KRIS) dan Belum Kelas Rawat Inap Standar (Belum KRIS) di RS Islam Lumajang
Abstract
Rumah Sakit (RS) Islam Lumajang adalah RS swasta type D, berdiri sejak
tahun 2003 dan dimiliki oleh Yayasan RS Islam Lumajang. Rumah Sakit Islam
Lumajang merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat, dimana dari awal
berdiri sampai sekarang, semua pasien yang rawat inap di kelas 3 gratis biaya
kamar, termasuk biaya makan dan obat obat generik. Hasil studi pendahuluan dari
bagian Humas RS Islam Lumajang didapatkan jumlah kunjungan pasien Jaminan
Kesehatan Nasional Belum Kelas Rawat Inap Standar (kelas 3) tahun 2023
mengalami penurunan setiap bulannya. Bulan Februari terjadi penurunan sebesar
9 pasien dari bulan Januari sedangkan pada bulan Maret terjadi penurunan sebesar
23 pasien. Hasil penurunan jumlah kunjungan pasien rawat inap tersebut
berkesinambungan dengan menurunnya jumlah kepuasan pasien.
Rata-rata kepuasan pasien empat tahun terakhir sebesar 79,70%. Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menjelaskan bahwa standar kepuasan
pelanggan rawat inap sebesar ≥ 90%. Selain angka kunjungan dan angka
kepuasan, salah satu indikator mutu pelayanan yaitu nilai Bed Occupancy Rate
(BOR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan pasien
Jaminan Kesehatan Nasional Kelas Rawat Inap Standar (JKN KRIS) dan Belum
Kelas Rawat Inap Standar (Belum KRIS) di RS Islam Lumajang.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jumlah populasi
JKN KRIS sebesar 568 responden, populasi JKN Belum KRIS sebesar 392
responden, sampel JKN KRIS sebesar 100 responden dan sampel JKN Belum
KRIS sebesar 106 responden. Penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney
dengan skala data ordinal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepuasan antara
pasien JKN KRIS dan JKN Belum KRIS dengan nilai p value sebesar 0,000 lebih
kecil dibandingkan dengan α sebesar 0,05. Sedangkan dari masing masing
dimensi, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepuasan antara
pasien JKN KRIS dan JKN Belum KRIS dimensi tangible dengan nilai p value sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan α sebesar 0,05. Namun tidak ada
perbedaan kepuasan antara pasien JKN KRIS dan JKN Belum KRIS dari segi
dimensi reliability, dimensi assurance, dimensi responsiveness, dan dimensi
emphaty dengan nilai p value berturut-turut sebesar 0,233; 0,547; 0,435; 0,269
lebih besar dibandingkan dengan α sebesar 0,05. Prioritas masalah dalam
penelitian ini menggunakan Metode IPA, adapun prioritas masalah dalam
penelitian ini meliputi dinding kamar berjamur, suhu/udara di dalam kamar tidak
sejuk, cahaya di dalam kamar tidak cukup terang, kecuali saat tidur, kamar mandi
ada di dalam kamar dan kurang bersih, dan setiap tempat tidur memiliki lemari
kecil tempat penyimpanan barang pasien yang tidak dilengkapi dengan kunci.
Solusi dari hasil brainstorming dengan manajemen RS Islam Lumajang akan
berkomitmen untuk menjalankan program KRIS secara bertahap di tahun ini
dengan mengacu pada rancangan 12 konsep kriteria JKN KRIS.
Collections
- MT-Sciences of Health [117]