Hubungan antara Efikasi Diri, Dukungan Sosial dan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dengan Kejadian Stunting (Studi pada Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sempol Kabupaten Bondowoso)
Abstract
Stunting menjadi permasalahan gizi prioritas yang perlu dilakukan tindakan pencegahan atau penanggulangan secara optimal karena berdampak terhadap peningkatan risiko terjadinya morbiditas dan mortalitas anak. Tujuan: Menganalisis efikasi diri ibu, dukungan sosial ibu, dan PMBA sebagai faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan studi case control. Sampel penelitian secara keseluruhan adalah 72 orang yang terdiri dari 36 baduta stunting pada sampel kasus dan 36 baduta tidak stunting pada sampel kontrol. Data diperoleh melalui pengukuran menggunakan infantometer dan wawancara dengan responden menggunakan kuesioner yang sudah valid dan reliabel. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan confidence interval 95%. Hasil: Sebagian besar ibu baduta stunting memiliki efikasi diri yang rendah (52,8%), dukungan sosial yang rendah (55,6%) dan melakukan PMBA yang kurang (86,1%). Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri ibu (p-value < 0,001; OR = 8,941), dukungan sosial (p-value < 0,001; OR = 7,750), dan PMBA (p-value < 0,001; OR 10,989) dengan kejadian stunting. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara efikasi diri ibu, dukungan sosial ibu dan PMBA dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2246]