Show simple item record

dc.contributor.authorARGADINI, N. Dyandra Agnefa
dc.date.accessioned2025-01-14T02:59:30Z
dc.date.available2025-01-14T02:59:30Z
dc.date.issued2024-07-15
dc.identifier.nim202110101107en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124770
dc.description.abstractMahasiswa jenjang sarjana umumnya berusia 18-24 tahun dan berada pada fase emerging adulthood yang ditandai dengan keinginan menajalin hubungan romantis dengan lawan jenis. Data SDKI 2017 menunjukkan bahwa kelompok usia 20-24 tahun memiliki persentase tertinggi dalam perilaku pacaran yang berisiko. Salah satu faktor risiko terbentuknya perilaku seksual berisiko adalah paparan pornografi. Paparan pornografi dapat mempengaruhi motivasi individu untuk meniru apa yang telah dikonsumsi dalam konten pornografi. Faktor lain dari perilaku seksual berisiko adalah norma gender yang dianggap mampu memengaruhi pola perilaku individu. Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa S1 di Universitas Jember menunjukkan adanya indikasi sikap permisif terhadap perilaku seksual. Sikap permisif terhadap perilaku seksual yang semakin meningkat berhubungan dengan infeksi menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, dan aborsi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara norma gender dan paparan pornografi dengan perilaku seksual berisiko pada mahasiswa di Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, dilaksanakan di Universitas Jember pada bulan Maret hingga Juni 2024 dengan sampel 154 mahasiswa di Universitas Jember. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi square dan Spearman’s rank correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% responden memiliki perspektif norma gender tradisional, seluruh responden pernah terpapar pornografi, dan 44% responden termasuk dalam kelompok perilaku seksual berisiko berat. Adapun hasil uji Spearman’s rank correlation menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara norma gender dengan perilaku seksual berisiko, namun terdapat hubungan antara paparan pornografi dengan perilaku seksual berisiko (p-value<0,001; rs=0,388). Hubungan antara paparan pornografi dengan perilaku seksual berisiko menunjukkan arah positif yang artinya semakin tinggi derajat adiksi pornografi maka perilaku seksualnya akan semakin berisiko. Oleh karena itu, direkomendasikan bagi Universitas Jember untuk menyelenggarakan edukasi mengenai kesehatan reproduksi yang komprehensif bagi mahasiswa serta dapat melakukan pembatasan terhadap media sosial yang dapat diakses melalui WiFi di lingkungan universitas untuk mengurangi paparan pornografi.en_US
dc.description.sponsorshipNi'mal Baroya, S.KM., M.PH. Devi Arine Kusumawardani, S.Keb., M.Kes.en_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectNorma genderen_US
dc.subjectPaparan pornografien_US
dc.subjectPerilaku seksualen_US
dc.subjectMahasiswaen_US
dc.titleHubungan Norma Gender dan Paparan Pornografi dengan Perilaku Seksual Berisiko pada Mahasiswa di Universitas Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Ni'mal Baroya, S.KM., M.PH.en_US
dc.identifier.pembimbing2Devi Arine Kusumawardani, S.Keb., M.Kes.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Agustus_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2025_01_tanggal 14en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record