dc.contributor.author | NURVITA, Arta Raya | |
dc.date.accessioned | 2025-01-13T03:20:53Z | |
dc.date.available | 2025-01-13T03:20:53Z | |
dc.date.issued | 2023-07-04 | |
dc.identifier.nim | 192110101118 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124741 | |
dc.description.abstract | Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah neuropati pada saraf medianus dalam terowongan karpal yang tertekan atau terjepit di pergelangan tangan. Hasil studi pendahuluan pada pekerja batik tulis di Industri Batik Desa Sumberpakem menunjukkan 7 dari 10 orang pekerja mengalami keluhan pada tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko keluhan CTS pada pekerja batik tulis di Industri Batik Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Batik Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember pada bulan Oktober 2022 sampai Maret 2023. Sampel adalah seluruh pekerja batik tulis yang berjumlah 43 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan usia lebih dari 40 tahun berisiko 1,5 kali lebih besar mengalami keluhan CTS. Responden dengan status gizi berat badan lebih berisiko 6,9 kali lebih besar mengalami keluhan CTS. Responden dengan riwayat penyakit arthritis berisiko 3,6 kali lebih besar mengalami keluhan CTS. Responden dengan masa kerja lebih dari 2 tahun berisiko 1,2 kali lebih besar mengalami keluhan CTS. Responden dengan postur tangan kanan dengan level risiko tinggi berisiko 8,2 kali lebih besar mengalami keluhan CTS. Responden dengan postur tangan kiri dengan level risiko tinggi berisiko 6 kali lebih besar mengalami keluhan CTS. Responden dengan repetitive motion lebih dari 20 kali gerakan per menit berisiko 33,8 kali lebih besar mengalami keluhan CTS. Tempat kerja perlu mengadakan kegiatan peregangan tangan, mendesain kembali tempat kerja, pembuatan SOP, dan melakukan rotasi pekerjaan. Pekerja batik tulis perlu melakukan pemanasan dan peregangan pada tangan secara rutin di tempat kerja, mengupayakan postur kerja yang ergonomis, dan memantau status gizi dan berat badan dalam batas normal. Pemerintah perlu mengaktifkan kembali Pos UKK dan kolaborasi dengan program kesehatan tradisional. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan faktor risiko lain seperti tekanan, suhu, dan beban tangan agar dapat mengetahui penyebab gejala CTS pada pekerja batik tulis dari berbagai faktor risiko yang menyertainya. | en_US |
dc.description.sponsorship | Reny Indrayani, S.KM., M.KKK. | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.subject | Carpal Tunnel Syndrome | en_US |
dc.subject | Industri Batik | en_US |
dc.subject | Kesehatan Kerja | en_US |
dc.title | Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja Batik Tulis di Industri Batik Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Reny Indrayani, S.KM., M.KKK. | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_ratna_Oktober_2024 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2025_01_tanggal 13 | en_US |