dc.description.abstract | Tomat Cherry (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) saat ini sedang popular dikalangan masyarakat. Tomat cherry sangat baik untuk kesehatan, hal ini dikarenakan tomat cherry memiliki kandungan protein, karbohidrat, serat, vitamin A, vitamin C dan vitamin E. Harga jual tomat cherry mencapai Rp.20.000/kg – Rp.30.000/kg lebih tinggi dibandingkan harga tomat biasa yaitu Rp.8.000/kg. Produktivitas tomat cherry di Indonesia pada tahun 2023 hanya mencapai 18,67 ton. Produktivitas tersebut masih tergolong rendah dibandingkan dengan potensi produktivitasnya yang mampu mencapai 40 ton/ha. Negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa mampu menghasilkan produktivitas tomat cherry hingga 100 ton/ha. Rendahnya produktivitas tomat cherry di Indonesia salah satunya disebabkan karena teknik budidaya yang kurang baik yaitu pemupukan. Penggunaan pupuk kimia pada dosis tinggi berdampak pada potensi degradasi tanah sehingga menurunkan produktivitas lahan. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas lahan dan pengganti pupuk kimia yaitu dengan memanfaatkan PGPR dan pupuk kotoran kambing. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah kelompok bakteri yang berada disekitar akar tanaman. PGPR memiliki beberapa manfaat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman antara lain sebagai, perangsang pertumbuhan (biostimulant), penyedia unsur hara (biofertilizer) dan pengendali pathogen (bioprotectant). Pupuk kotoran kambing mengandung bahan organik yang dapat menyediakan zat hara bagi tanaman melalui proses penguraian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor, 3 kali ulangan, 20 kombinasi perlakuan dengan total 60 unit percobaan . Faktor pertama merupakan konsentrasi PGPR yang terdiri dari 5 taraf yaitu P0 (0 ml/l), P1 (5 ml/l), P2 (10 ml/l), P3 (15 ml/l) dan P4 (20 ml/l).
Faktor kedua berupa dosis pupuk kotoran kambing yang terdiri dari 4 taraf yaitu K0 (0 gr/tanaman), K1 (250gr/tanaman), K2 (500 gr/tanaman), dan K3 (750 gr/tanaman). Variabel pengamatan yang diamati antara lain, tinggi tanaman, diameter batang, indeks klorofil daun, laju pertumbuhan, luas daun, berat segar tajuk, berat segar akar, berat segar total, berat kering tajuk, berat kering akar, berat kering total, umur berbunga, umur panen, jumlah buah, berat buah, diameter buah, panjang buah, dan potensi produksi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf signifikansi 5 %, apabila terdapat pengaruh yang nyata, maka akan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf ɑ = 5%. Berdasarkan hasil penelitian perlakuan interaksi konsentrasi PGPR dan dosis pupuk kotoran kambing tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan. Perlakuan konsentrasi PGPR tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan. Perlakuan dosis pupuk kotoran kambing tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh variabel pengamatan. | en_US |