Eksplorasi Etnomatematika pada Tari Kumoro Cindhe Banyuwangi sebagai Bahan Ajar Sekolah Dasar
Abstract
Matematika dianggap sulit dibandingkan dengan mata pelajaran lain,
sehingga berpengaruh terhadap perkembangan akademik peserta didik. Hal tersebut
timbul karena matematika yang disampaikan di sekolah terlalu abstrak, umumnya
pendidik menyampaikan pembelajaran langsung melalui rumus tanpa penjabaran
akar dari rumus tersebut, sehingga peserta didik hanya hafal tanpa memahaminya.
Selain itu, pembelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan nyata. Pembelajaran
relevan berguna agar peserta didik lebih mudah memahami sehingga dapat berperan
aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran matematika yang relevan dapat diambil
dari budaya sekitar yaitu melalui etnomatematika. Di Desa Aliyan, Kecamatan
Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi terdapat adat tradisi berupa ritual Kumoro.
Ritual Kumoro merupakan ritual untuk meminta keberkahan hujan. Ritual ini
hampir hilang keberadaannya akibat berkembangnya zaman dan tidak adanya
pelaku penerus ritual. Budaya ini akhirnya diabadikan melalui seni tari Kumoro
Cindhe yang digunakan sebagai pokok penelitian eksplorasi etnomatematika
supaya dapat dimanfaatkan oleh pendidik sebagai perangkat pembelajaran dan juga
mengenalkan kepada peserta didik budaya yang pernah ada di daerah sekitar
mereka.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus pada tiga unsur
tari Kumoro Cindhe yaitu pola lantai, kostum dan properti, dan gerakan tangan pada
tari Kumoro Cindhe. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan maka digunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan langsung di
Sanggar seni Sayu Wiwit. Lalu dilakukan wawancara terhadap 3 pelaku seni yaitu
pembuat tari sekaligus pemilik sanggar tari yaitu Bapak Julaidik, pembuat baju tari
Kumoro Cindhe yaitu Ibu Ida, dan penari dari tari Kumoro Cindhe yaitu Alm.
Alfianto. Hasil dari Observasi dan wawancara diabadikan melalui dokumentasi baik dalam bentuk gambar, catatan, maupun rekam suara. Data penelitian yang di
peroleh lalu direduksi dan disajikan untuk diulas.
Hasilnya Tari Kumoro Cindhe memiliki unsur etnomatematika di dalamnya.
Etnomatematika dalam tari Kumoro Cindhe mencakup konsep geometri, yaitu
bangun datar, garis, sudut, dan titik. Bangun datar antara lain segitiga, segi empat,
segi banyak, dan lingkaran yang ada pada pola lantai, kostum, properti dan gerakan
tangan tari Kumoro Cindhe Banyuwangi. Etnomatematika yang ditemukan
digunakan sebagai Bahan ajar berbasis etnomatematika yang mencakup materi
Geometri kelas I sekolah dasar sesuai dengan Capaian Pembelajaran Kurikulum
Merdeka tahun 2021.