dc.contributor.author | KAROMAH, Belqist Izzatul | |
dc.date.accessioned | 2024-10-21T08:25:42Z | |
dc.date.available | 2024-10-21T08:25:42Z | |
dc.date.issued | 2023-07-13 | |
dc.identifier.nim | 202303101117 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124445 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 21 Oktober 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Fraktur radius adalah jenis cedera tulang yang paling umum terjadi di antara semua jenis fraktur tulang ekstremitas atas. Ketika tulang fraktur, struktur di sekitar tulang terganggu dan menjadi ancaman, berpotensi terhadap integritas. Nyeri muncul dalam situasi subjektif di mana seseorang mengalami ketidaknyamanan secara verbal maupun nonverbal. Jika nyeri pasien fraktur tidak berkurang, komplikasi akan muncul, rawat inap lama, dan faktor stres pasien meningkat. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengeksplorasi Asuhan Keperawatan pada Pasien Sdr. F Postoperasi Fraktur Radius dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ruang Asparaga RSUD dr. Haryoto Lumajang tahun 2023.
Desain penulisan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah laporan kasus dengan penulisan deskriptif. Partisipan yang dipilih sesuai dengan kriteria dan batasan istilah dengan pasien di Ruang Asparaga yang didiagnosis medis post op fraktur radius dalam rekam medis hari pertama, mengalami masalah keperawatan nyeri akut dan memenuhi kriteria 80 - 100% tanda mayor dan pasien telah bersedia menjadi partisipan. Pengambilan data dilakukan di Ruang Asparaga RSUD Dr. Haryoto Lumajang dalam rentang waktu 08 April – 10 April 2023. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan dokumentasi. Rencana Keperawatan mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan (SIKI) yaitu intervensi manajemen nyeri.
Hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Sdr. F didapatkan 83% tanda dan gejala mayor yaitu mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap protektif (waspada menghindari nyeri), frekuensi nadi meningkat (107x/menit) dan sulit tidur disertai 2 tanda dan gejala minor yaitu tekanan darah meningkat (142/76 mmHg) dan diaforesis. Intervensi yang dilakukan adalah manajemen nyeri untuk mengurangi masalah keperawatan nyeri akut. Luaran yang digunakan yaitu tingkat nyeri dengan tujuan meningkat dengan 7 indikator. Implementasi yang dilaksanakan ada 5 observasi, 1 terapeutik, 4 edukasi dan 1 kolaborasi dan dari 11 intervensi tersebut diimplementasikan semua pada pasien. Hasil evaluasi pada partisipan menunjukkan tujuan tercapai dari 7 kriteria setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 3 hari.
Proses keperawatan yang telah dilakukan pada Sdr. F didapatkan 5 kriteria mayor dari 6 kriteria mayor dan 2 kriteria minor dari 7 kriteria minor, dengan 7 luaran yang ditetapkan oleh penulis dapat tercapai 7 luaran dalam 3 hari perawatan. Intervensi yang direncanakan oleh penulis dapat diimplementasikan semua pada Sdr. F. Hasil evaluasi menunjukan tujuan tercapai pada hari ketiga perawatan.
Berdasarkan hasil tersebut didapatkan manajemen nyeri pada pemberian terapi non farmakologis relaksasi napas dalam dan aromaterapi lavender disertai tindakan kolaborasi analgetik dengan tim medis, dapat menurunkan rasa nyeri efektif untuk mengatasi masalah keperawatan nyeri akut. Karena ke dua terapi non farmakologis ini penghirupan melalui hidung yang ditargetkan ke otak, dengan mengaktifkan saraf simpatis dan masuk ke gelombang alpha ketika otak memasuki gelombang ini otak akan menghasilkan hormon endorphin yang menghasilkan rasa nyaman dan tenang. Pada penulis selanjutnya akan menunjukan hasil yang optimal ketika dalam melakukan pemberian non farmakologis relaksasi napas dalam dan aromaterapi lavender dilaksanakan sesuai dengan kriteria pasien dan perlu ditekankan intervensi ini memiliki kontraindikasi tidak boleh diberikan pada pasien yang mempunyai riwayat alergi lavender dan tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami penyakit jantung dan pernafasan serta perlu dilakukan pemantauan skala nyeri setiap sebelum dan setelah dilakukan tindakan untuk memantau penurunan skala nyeri sesuai kriteria hasil yang penulis tetapkan dan diperlukan penelitian tentang efektifitas relaksasi napas dalam dan aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi fraktur radius dengan masalah keperawatan nyeri akut. | en_US |
dc.description.sponsorship | DPU: Achlish Abdillah., S.ST., Ners., M.Kes.
DPA: Eko Prasetya Widianto., S.Kep., Ners., M.Kep. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keperawatan | en_US |
dc.subject | Asuhan Keperawatan | en_US |
dc.subject | Postoperasi Fraktur Radius | en_US |
dc.subject | Masalah Keperawatan Nyeri Akut | en_US |
dc.title | Asuhan Keperawatan Pada Sdr.F Postoperasi Fraktur Radius Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di Ruang Asparaga RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023 | en_US |
dc.type | Laporan D3 | en_US |
dc.identifier.prodi | D3 Keperawatan | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Achlish Abdillah., S.ST., Ners., M.Kes. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Eko Prasetya Widianto., S.Kep., Ners., M.Kep. | en_US |
dc.identifier.validator | repo_ratna_Oktober 2024 | en_US |