Keperawatan Pasien Asma dengan Pola Napas Tidak Efektif yang Mendapatkan Teknik Pernapasan Buteyko di RSUD dr. R. Soedarsono
Abstract
Latar belakang: asma salah satu masalah obstruktif saluran napas intermitten,
yang sifatnya reversible. Hiperventilasi sering dialami penderita asma karena
saluran udara di paru-paru membengkak dan menyempit sehingga jumlah udara
yang melewati jalan napas berkurang. Adanya penyempitan ini menyebabkan
masalah pola napas tidak efektif yang ditandai saat inspirasi dan/atau ekspirasi
tidak memberikan ventilasi yang adekuat terjadi sesak napas, mengi, batuk, dan
adanya penggunaan otot bantu napas. Intervensi keperawatan non farmakologis
yaitu dengan teknik pernapasan buteyko. Teknik dasar buteyko yaitu
memperlambat frekuensi napas agar menjadi normal, memperbaiki pernapasan
dada dan bernapas menggunakan hidung. Tujuan penelitian: untuk
mendeskripsikan perubahan pola napas pada pasien asma dengan pola napas tidak
efektif setelah dilakukan teknik pernapasan buteyko. Metode penelitian: desain
penelitian yang digunakan secara deskriptif dalam bentuk studi kasus selama 3
hari. Hasil penelitian: keluhan sesak berkurang, penurunan frekuensi napas,
peningkatan saturasi oksigen, serta perbaikan irama dan kedalaman napas setelah
dilakukan teknik pernapasan buteyko selama 3 hari. Analisis: Teknik pernapasan
buteyko sangat efektif dalam memperbaiki pola napas pasien asma dengan pola
napas tidak efektif yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut.