Implementasi Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal Balita dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 (Studi Kualitatif di Wilayah Puskesmas Singgahan Kabupaten Tuban)
Abstract
Stunting adalah masalah gizi kronis yang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan balita akibat kurangnya asupan nutrisi sejak 100 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Upaya percepatan penurunan stunting dilaksanakan melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal balita untuk meningkatkan status gizi dari balita. Pelaksanaan PMT di wilayah Puskesmas Singgahan pada tahun 2023 baru mencapai 34,9% dari target sebesar 85%. Hal ini menunjukkan tidak optimalnya pelaksanaan program sehingga cakupan yang ditargetkan serta upaya percepatan penurunan stunting tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program PMT lokal balita di wilayah Puskesmas Singgahan.
Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Singgahan terhadap dua desa dengan capaian PMT terendah dan tertinggi, pada Februari sampai April 2024. Informan dalam penelitian ini terdiri atas Informan kunci yaitu Kepala Puskesmas Singgahan, Informan Utama yaitu Penanggungjawab Program Gizi, Bidan, dan Kepala Desa, Informan Tambahan terdiri atas Kader posyandu, Ibu Balita, Bendahara Desa dan Camat. Fokus penelitian ini pada komponen assumption, input, activity, dan output dalam pelaksanaan Program PMT lokal balita.
Hasil penelitian pada komponen assumptions diketahui sudah ada kebijakan yang menaungi program pada tingkat kabupaten. Komitmen pimpinan masih terdapat kepentingan terkait pelaksanaan program yang menyebabkan pimpinan dari salah satu desa berkepentingan pada kebijakan lain sehingga masih belum secara penuh berkomitmen pada pelaksanaan PMT lokal balita yang didanai oleh pemerintah desa.
Komponen input meliputi, man, money, material, dan method. Aspek sumber daya manusia terkait ahli gizi masih belum mencukupi standar, kemudian pada kompetensinya sudah sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing pelaksana, selain itu kader telah memperoleh pelatihan setahun sekali tetapi masih belum dilaksanakan refreshing kader. Terkait money sumber dana berasal dari alokasi cukai rokok dan dana desa, selain itu salah satu desa memiliki upaya swadaya masyarakat, untuk kecukupan dana menurut informan masih belum mencukupi karena belum semua balita stunting mendapatkan makanan tambahan. Aspek material dan method sudah memadai.
Komponen aktivitas, pada proses perencanaan sudah terlaksana baik dengan pelibatan lintas sektor yang ada, untuk pengorganisasian koordinasi secara rutin terlaksana dan pembagian kerja disesuaikan dengan kemampuan walaupun pada tingkat kader bentuknya masih kesepakatan informal. Proses PMT masih ada wilayah yang makanan tambahannya diantarkan kepada balita langsung yang tidak sesuai dengan SOP, kemudian terdapat masalah terkait daya terima makanan pada beberapa waktu serta adanya keikutsertaan ibu dan saudara yang memakan makanan tambahan sehingga asupan gizi tidak optimal. Pada controlling pencatatan dan pelaporan dilaksanakan tidak optimal karena ada wilayah yang tidak melaporkan pelaksanaan program sehingga capaian 0%. Sedangkan proses monitoring dan evaluasi sudah berjalan baik.
Komponen output hasil penelitian menunjukkan capaian program baru 34,9% dari target sebanyak 85%. Pengukuran itu status gizi balita secara keseluruhan tidak ada kenaikan signifikan akan tetapi untuk berat dan tinggi badan sudah ada kenaikan yang dapat diukur. Hal tersebut dikarenakan status gizi merupakan dampak jangka panjang
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]