Makna UNDROP bagi Perjuangan SPI dalam Kedaulatan Pangan
Abstract
Pertanian adalah sektor strategis yang penting bagi berlangsungnya suatu
negara. Pertanian merupakan tulang punggung eksistensi negara dalam
melangsungkan kehidupan rakyatnya. Di masa globalisasi, pertanian mulai
dimasuki oleh rezim industrialisasi. Petani sebagai pelaku pertanian mulai tersisih
dari kehidupan bertani akibat semakin modernnya cara-cara industri untk
menguasai sektor pertanian. Ekspansi industri di dunia pertanian melahirkan
resistensi petani sehingga muncul gerakan-gerakan sosial untuk melawan rezim
industrialisasi. Negara-negara dipaksa untuk memilih antara manfaat efisiensi
dalam industrialisasi pertanian dan kesejahteraan petani dalam melakukan upaya
pertanian. SPI sebagai salah satu aktor gerakan petani, bersama La Via Campesina
melahirkan UNDROP sebagai instrumen gerakan petani untuk menuntut negara
menjalankan kebijakan yang menyejahterakan petani. Melalui UNDROP, SPI
melakukan resistensi terhadap ketidak-adilan yang diterima petani akibat
industrialisasi pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna UNDROP
bagi SPI dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif untuk mampu menjawab pertanyaan bagaimana makna
UNDROP bagi SPI dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Lokasi
penelitian berada di Desa Pasirdatar, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.
Ditemukan bahwa UNDROP memiliki makna yang berbeda dalam
konstruksi pengetahuan anggota-anggota SPI. Bagi SPI pusat, UNDROP
merupakan instrumen untuk memperjuangkan identitas petani agar petani
mendapatkan kedaulatan. Bagi SPI basis, UNDROP adalah sumber semangat untuk
tetap meneruskan perjuangan yang telah dilakukan sehingga mendapat keberhasilan
berupa objektif sumber-sumberdaya yang diperebutkan.