Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning (RBL) Berbasis Augmented Reality (AR) terhadap Kemampuan Berpikir Spasial Siswa SMA
Abstract
Pembelajaran di Indonesia di era digital terus mengalami perkembangan
termasuk dalam pembelajaran geografi. Kemampuan berpikir spasial menjadi salah
satu tujuan yang penting dari pembelajaran geografi. Siswa perlu memiliki
kemampuan berpikir spasial untuk memudahkan siswa dalam menghadapi maupun
menganalisis permasalahan yang terjadi di suatu wilayah. Permasalahan yang
terjadi di sekolah yaitu kemampuan berpikir spasial siswa yang masih rendah, hal
ini terjadi karena metode pembelajaran yang digunakan masih berfokus pada guru
sehingga siswa terkadang merasa bosan, kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran yang variatif, dan sumber belajar yang minim karena mayoritas masih
terpusat pada buku LKS. Model pembelajaran Resource Based Learning (RBL)
berbasis Augmented Reality (AR) dapat diterapkan peneliti sebagai solusi dalam
meningkatkan kemampuan berpikir spasial siswa.
Model pembelajaran ini merupakan model yang menghadapkan siswa
secara langsung pada suatu atau sejumlah sumber belajar dengan segala hal yang
berkaitan dengan sumber belajar. Peneliti juga menggunakan media berbasis
Augmented Reality (AR) yang dapat menampilkan objek geografi secara 3D.
Pembelajaran model ini menciptakan suasana pembelajaran geografi yang lebih
menyenangkan dan menarik minat siswa. Siswa dapat belajar mandiri untuk
mencari informasi melalui berbagai sumber belajar dan melatih kerjasama antar
siswa melalui diskusi kelompok. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran Resource Based Learning (RBL)
berbasis Augmented Reality (AR) terhadap kemampuan berpikir spasial siswa
SMA.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian quasi eksperimen dengan
menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design, dimana
peneliti tidak memilih sampel penelitian secara random. Pemilihan sampel dilakukan dengan melakukan uji homogenitas dari nilai ulangan harian siswa pada
bab sebelumnya. Pengujian data dilakukan mendapatkan hasil heterogen sehingga
untuk pemilihan sampel dilakukan dengan purposive random sampling. Peneliti
menggunakan 2 kelas penelitian yaitu kelas X IPS 1 sebagai kelas kontrol dan X
IPS 2 sebagai kelas eksperimen. Pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran
konvensional sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan
model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality
(AR).
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai independent sample T-test
sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Nilai tersebut termasuk kurang dari 0,05, dimana
dapat disimpulkan bahwa apabila nilai signifikansi < 0,05 sehingga H0 ditolak
(H1 diterima) maka dapat diartikan bahwa model pembelajaran Resource Based
Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR) berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan berpikir spasial siswa SMA. Adapun nilai gain score kelas
eksperimen sebesar 0,67 yang artinya peningkatan kemampuan berpikir spasial
siswa berada pada kategori sedang. Model pembelajaran Resource Based
Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR) banyak membantu siswa
dalam berpikir spasial pada materi vulkanisme. Tampilan objek vulkanisme
secara 3D yang dapat diakses oleh siswa secara langsung melalui handphone
masing-masing menjadikan siswa lebih bersemangat dan aktif untuk
mempelajari materi vulkanisme.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Resource Based Learning (RBL) berbasis Augmented Reality (AR)
di kelas eksperimen berpengaruh terhadap kemampuan berpikir spasial siswa,
dan nilai rata-rata hasil posttest yang diberikan menunjukkan hasil kelas
eksperimen dengan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL)
berbasis Augmented Reality (AR) lebih tinggi dari kelas kontrol dengan metode
pembelajaran konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Indikator berpikir
spasial yang paling menonjol adalah aura, sedangkan yang paling rendah adalah
indikator transition.