Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Spasial dan Literasi Ekologi Siswa SMA
Abstract
Geografi sangat penting dipelajari karena dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik terhadap lingkungan sekitar kita, baik secara fisik maupun manusia
serta pemahaman mengenai bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan
sehingga dengan mempelajari geografi dapat menjadi lebih sadar pentinnya
menjaga lingkungan dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab
terhadapnya. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa proses belajar dan
mengajar di lingkungan sekolah masih belum maksimal untuk perkembangan
kemampuan berpikir spasial dan literasi ekologi, selain itu pada saat proses
pembelajaran hanya beberapa siswa yang berpartisipasi aktif. Berdasarkan
permasalahan tersebut, salah satu model yang sesuai dalam mendorong kemampuan
berpikir spasial dan literasi ekologi siswa yaitu model project based learning.
Model yang sesuai dapat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Model ini
dirancang untuk merangsang kemampuan berpikir spasial dan literasi ekologi siswa
melalui pembuatan proyek yang sesuai dengan materi ajar sehingga memberikan
siswa kesempatan untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang
hubungan antara lingkungan dan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model project based learning terhadap
kemampuan berpikir spasial dan literasi ekologi siswa SMA.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan
desain penelitian posttest only control group design yang dilaksanakan di SMA
Negeri 4 Jember pada semester genap tahun ajaran 2022/2023 dan mencakup dua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi yang terlibat adalah
seluruh kelas X dari X1 – X9. Pemilihan sample dilakukan menggunakan uji
homogenitas dari nilai ulangan siswa pada materi pembalajaran sebelumnya. Data
yang telah teruji homogen, maka pemilihan menggunakan undian sehingga didapatkan kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan X2 sebagai kelas kontrol. Pada
kelas eksperimen dilakukan penerapan model project based learning, sementara itu
kelas kontrol tidak diberikan perlakuan khusus.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan
berpikir spasial pada kelas eksperimen yaitu 75,00 sedangkan kelas kontrol
memiliki rata-rata sebesar 60,83 dengan indikator yang menonjol yaitu transition.
Nilai rata-rata literasi ekologi kelas eksperimen yaitu 78,89 sedangkan kelas kontrol
yaitu 65,00 dengan indikator yang menonjol yaitu global environmental issues.
Pengujian selanjutnya menggunakan uji Independent sample t-test untuk
mengetahui pengaruh dari model project based learning terhadap kemampuan
berpikir spasial dan literasi ekologi. Hasil data menunjukkan kemampuan berpikir
spasial siswa sebesar 0,02 atau nilai sig <0,05 dan literasi ekologi 0,002 atau nilai
sig <0,05. Dari kedua hasil tersebut diartikan adanya pengaruh signifikan model
project based learning terhadap kemampuan berpikir spasial dan literasi ekologi.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan
model prjoect based learning terhadap kemampuan berpikir spasial dan literasi
ekologi siswa SMA. Pengaruh yang signifikan tersebut dapat dilihat berdasarkan
penggunaan model project based learning pada kelas eksperimen memperoleh hasil
posttest yang lebih tinggi, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran koonvensional. Model ini dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi
kemampuan berpikir spasial literasi ekologi siswa lebih baik.