dc.description.abstract | Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui
program-program pendidikan, salah satunya melalui program kecakapan hidup.
Kabupaten Banyuwangi memiliki kebudayaan daerah yang sangat banyak meliputi
tarian khas daerah, bahasa daerah, lagu daerah, dan adat istiadat. Adanya pengaruh
tranformasi kebudayaan yang menjadi penyebab semakin tergerusnya nilai-nilai
budaya tradisional, hal ini menjadi salah satu ancaman bagi kepopuleran seni
tradisional baik dalam budaya musik atau yang lainnya. PKBM Al- Fayyad
merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang didalamnya melakukan
program kecakapan hidup berbasis kearifan lokal yaitu “Angklung Caruk”. Dengan
semakin sedikit yang mengangkat kesenian tradisional khususnya di bidang
budaya, maka perlu diadakan upaya untuk melestarikan kesenian tersebut. Dalam
rangka pelestarian budaya, PKBM Al-Fayyad memiliki strategi untuk kegiatan
pelestarian budaya menjadikan ini daripada pembelajaran. Dengan adaya program
ini diharapkan warga belajar mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
pada warga belajarnya sekaligus melestarikan kebudayaan yang ada pada generasi
selanjutnya.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi
program kecakapan hidup berbasis kearifan lokal Angklung Caruk di PKBM Al Fayyad Kabupaten Banyuwangi?”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
implementasi program kecakapan hidup berbasis kearifan lokal “Angklung Caruk”
di PKBM Al-Fayyad. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
informasi, serta pengetahuan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pemilihan tempat menggunakan teknik purposive area dengan melakukan
pertimbangan tertentu karena di PKBM Al-Fayyad menyelenggarakan pembelajaran kecakapan hidup Angklung Caruk dan terdapat tutor yang memiliki
kompetensi khusus di bidang pengembangan Angklung Caruk. Pemilihan informan
menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah informan yang sudah diteliti
sebanyak 6 orang yang terdiri 1 pengelola PKBM Al-Fayyad dan 1 koordinator
program sebagai informan kunci. Informan pendukungnya yaitu 1 tutor
pendamping dan 3 warga belajar yang mengikuti program kesenian Angklung
Caruk. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Metode analisis data mengadopsi model Miles dan Huberman
dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada
penelitian ini pemeriksaan keabsahan data menggunakan perpanjangan
pengamatan, meningkatan ketekunan, triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program kecakapan
hidup berbasis kearifan lokal Angklung Caruk yang ada di PKBM Al-Fayyad
dilakukan dengan tahapan perencanaan, pengorganiasasian, dan pelaksanaan. Pada
tahap perencanaan kegiatan dilakukan dengan adanya penentuan waktu, sasaran,
tujuan yang ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi sumber daya manusia serta
sarana dan prasarana. Tahap pengorganisasian dilakukan dengan penyediaan sarana
dan prasarana, adanya pembentukan struktur organisasi, serta adanya wewenang
dan tanggung jawab. Terakhir adalah tahap pelaksanaan dengan memperhatikan
terkait koordinasi antara kepala lembaga, tutor, dan warga belajar. Secara teknis
diawali dengan pemberian stimulus, penentuan jadwal pembelajaran, materi yang
disampaikan seperti pengenalan gending lagu Padhang Wulan, metode yang
digunakan yaitu ceramah, praktik, dan diskusi, tempat kegiatan berada di
sekretarian PKBM Al-Fayyad, serta tedapat kendala yang dihadapi selama proses
pelaksanaan program berlangsung.
Kesimpulannya adalah bahwa implementasi program melalui tiga tahapan
yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan. Kemudian saran untuk
lembaga diharapkan dapat menindak lanjuti terkait perluasan sasaran kepada warga
belajar reguler dan sekolah formal. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
meneliti dengan topik yang sama terkait program kecakapan hidup berbasis
kearifan lokal sampai dengan tahap pengawasan program. | en_US |