Kelayakan Finansial dan Non Finansial Pada Kegiatan Pasca Panen Pengeringan Kapulaga Secara Mekanik di Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang
Abstract
Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari empat subsektor yaitu tanaman
hortikultura, tanaman perkebunan, tanaman pangan, dan tanaman kehutanan.
Kapulaga merupakan salah satu tanaman biofarmaka yang memiliki potensi besar
untuk dikembangkan di Kabupaten Lumajang, terutama di Desa Burno,
Kecamatan Senduro. Pengeringan kapulaga secara mekanik menggunakan oven
dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk dibandingkan dengan
pengeringan secara manual.
Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2022, Kecamatan Senduro
merupakan daerah dengan produksi kapulaga terbesar di Kabupaten Lumajang,
mencapai 5.843.285 kg. Namun, penggunaan teknologi oven untuk pengeringan
kapulaga masih belum banyak diterapkan oleh petani setempat. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan finansial dan non finansial
dari penggunaan teknologi pengeringan mekanik pada pasca panen kapulaga di
Desa Burno.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui kelayakan finansial
kegiatan pasca panen pengeringan kapulaga secara mekanik di Desa Burno
Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang; (2) Untuk mengetahui kelayakan non
finansial kegiatan pasca panen pengeringan kapulaga secara mekanik di Desa
Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan
dua metode penelitian yaitu metode deskriptif dan analitik. Penentuan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan analisis kelayakan
finansial, penggunaan oven untuk pengeringan kapulaga secara mekanik layak
untuk dilanjutkan. Kriteria kelayakan yang digunakan meliputi Net Present Value
(NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Gross
Benefit Cost Ratio (Gross B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan
Payback Period (PP), yang semuanya menunjukkan hasil positif. (2) Berdasarkan
analisis kelayakan non finansial, aspek pasar, teknis, manajemen, ekonomi dan
sosial, serta lingkungan mendukung kelayakan penggunaan teknologi pengeringan
mekanik ini. Pasar kapulaga memiliki potensi besar, teknologi oven efektif,manajemen dan sumber daya manusia memadai, serta dampak ekonomi dan sosial
positif.
Dengan demikian, kegiatan pasca panen pengeringan kapulaga secara
mekanik di Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang layak untuk
dilanjutkan baik secara finansial maupun non finansial. Implementasi teknologi
pengeringan mekanik dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi
kapulaga serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan bagi
masyarakat setempat.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]