Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Pendekatan STEM terhadap Higher Order Thinking Skills dan Aktivitas Belajar Siswa SMP
Abstract
Sains dan teknologi menjadi fundamental yang krusial bagi kemajuan suatu bangsa pada abad 21. Sains adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam berupa fakta, konsep dan hukum yang kebenarannya teruji melalui serangkaian
proses pembelajaran. Pembelajaran IPA harus didesain dan aplikasikan dengan tujuan berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi agar siswa memiliki keterampilan untuk bersaing di masa mendatang. Keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills) merupakan salah satu keterampilan berpikir yang menjadi tuntutan pada abad 21. Aspek keterampilan HOTS meliputi : (1) menganalisis (2) mengevaluasi, dan (3). mencipta. Tujuan dari penelitian ini adalah
(1) untuk mengkaji pengaruh pembelajaran dengan Model Problem Based Learning dengan pendekatan STEM terhadap kemampuan higher order thinking skills siswa, dan (2) untuk mengkaji pengaruh pembelajaran menggunakan Model Problem
Based Learning dengan pendekatan STEM terhadap aktivitas belajar siswa SMP. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk (1) mengkaji pengaruh model Problem Based Learning dengan pendekatan STEM terhadap higher order thinking skills siswa SMP pada materi kalor dan perpindahannya (2) mengkaji pengaruh model Problem Based Learning dengan pendekatan STEM terhadap aktivitas belajar SMP pada materi kalor dan perpindahannya. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan rancangan penelitian nonequivalent control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 2 Ajung. Sampel kelas dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini mengambil 2 kelas yaitu:
kelas VII A sebagai kelas eksperimen terdiri atas 24 siswa, sedangkan kelas VII C sebagai kelas kontrol terdiri atas 24 siswa. Penelitian ini dilakukan pada materi kalor dan perpindahannya yang dipelajari oleh siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Ajung pada semester ganjil tahun ajaran 2022/2023. Teknik pengumpulan HOTS dan aktivitas belajar siswa menggunakan tes dan non tes. Instrumen utama penelitian ini yaitu soal tes dan non tes, sedangkan instrumen pendukung berupa wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul lengkap, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan uji Independent Sample T-test dan dilanjutkan dengan Uji t-pihak kanan. Uji Independent Sample T-test dapat dilakukan dengan syarat uji normalitas dan homogenitas harus dipenuhi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata keterampilan HOTS dan aktivitas belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai uji t-pihak kanan untuk HOTS menunjukkan bahwa thitung sebesar 3,508 > ttabel
sebesar 1,678, maka dapat dinyatakan bahwa nilai rata-rata keterampilan HOTS kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dan nilai uji independent sample t-test pada aktivitas belajar ranah keterampilan menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan uraian hasil analisis data dan pembahasan maka kesimpulan yang diperoleh (1) pembelajaran IPA menggunakan model problem based learning dengan pendekatan STEM berpengaruh signifikan terhadap higher order thinking skills siswa SMP. (2) pembelajaran IPA menggunakan model problem based learning dengan pendekatan STEM berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa SMP.