Penentuan Status Mutu Air Sungai Klinter dengan Menggunakan Metode Indeks Pencemar (Studi di Sungai Klinter Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk)
Abstract
Aktivitas dari pembuangan limbah yang tidak dapat dikendalikan menyebabkan
penurunan kualitas air sungai, baik yang berasal dari industri maupun aktivitas
masyarakat sekitar sugai tersebut. Sungai Klinter yang terletak pada Dusun
Klinter, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk mengalami
penurunan kualitas air yang disebabkan oleh buangan limbah baik dari industri
kertas maupun dari aktivitis masyarakat. Sungai yang tercemar limbah
menyebabkan masyarakat sekitar merasakan adanya perubahan kualitas air.
Penelitian yang sebelumnya dilakukan pada tahun 2013 menggunakan metode
Indeks Pencemar (IP), penelitian tersebut dilakukan oleh Gazali dengan metode
Indeks Pencemar (IP) disimpulkan bahwa sungai Klinter tercemar sedang. Hasil
perhitungan nilai kadar pH pada titik 3 sebesar 6,96, TSS sebesar 30,3 mg/l , DO
sebesar 0,6 mg/l , dan COD sebesar 84 mg/l , dari hasil pengukuran tersebut
digolongkan layak untuk baku mutu sungai kelas 4. Sedangkan untuk parameter
BOD sebesar 40,7 mg/l yang digolongkan tidak layak karena melebihi baku mutu
yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis status mutu
air Sungai Klinter dengan menggunakan metode Indeks Pencemar (IP).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Sungai Klinter
pada Dusun Klinter, Desa Pelem, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk
pada Februari 2023 pukul 07.00 WIB. Populasi penelitian adalah Sungai Klinter.
Sampel penelitian adalah sampel air sungai Klinter sepanjang 1290m. Teknik
pengambilan sampel air menggunakan purposive sampling dengan
mempertimbangkan kemudahan akses lokasi dekat outlet. Teknik pengambilan
sampel menggunakan grab sampling dengan pengambilan sampel sebanyak satu
kali. Data dan sumber data terdiri dari data primer dan data skunder. Variabel
penelitian adalah sumber pencemar, dimana parameter fisika suhu, warna, bau,
kekeruhan, TSS, dan parameter kimia BOD, COD, DO, pH. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, dokumentasi, pengambilan sampel air dan pengujian
laboratorium. Teknik analisis data yaitu analisis univariat. Teknik penyajian data
menggunakan tabel, gambar dan narasi.
Hasil penelitian sumber pencemar Sungai Klinter bermacam-macam, dimana
terdapat limbah organik, non organik, limbah domestic yang berasal dari
pemukiman sekitar, limbah industri, dan tidak ada limbah yang berasal dari
pertanian. Aliran sungai. berwarna coklat bening pada titik satu, aliran sungai
berwana keabu-abuan berbau menyengat dan keruh pada titik dua yang
disebabkan oleh outlet limbah industri kertas. Nilai parameter pada parameter
fisika TSS, kekeruhan serta parameter kimia pada titik satu parameter fisika
kandungan TSS 18mg/L, kekeruhan 41,6 serta parameter kimia kandungan BOD
3,9mg/L, COD 16mg/L, DO 5,4mg/L, dan pH 7,60. Pada titik dua parameter
fisika kandungan TSS 66mg/L, kekeruhan 65,2 serta parameter kimia kandungan
BOD 72mg/L, COD 213mg/L, DO <1mg/L, dan pH 7,27. Pada titik tiga dua
parameter fisika kandungan TSS 19mg/L, kekeruhan 137,5 serta parameter kimia
kandungan BOD 4,9mg/L, COD 20mg/L, DO 4,9mg/L, dan pH 7,66. Dapat
disimpulkan bahwa status mutu air di titik satu dan tiga memiliki kategori
memenuhi baku mutu (kondisi baik) dan pada titik dua memiliki kategori tercemar
ringan. Saran yang diberikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Nganjuk adalah evaluasi setiap enam bulan sekali kepada industri kertas dan
melakukan monitoring kulitas air limbah yang di buang ke badan air sungai
Klinter. Bagi industri kertas harus melakukan pengelolaan sebelum dilakukan
pembuangan limbah cair pada badan air dan melakukan pengecekan parameter
fisika dan kimia sesuai dengan PP No 22 Tahun 2021 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pegendalian Pencemaran Air
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]