Show simple item record

dc.contributor.authorAMELIA, Riza Nur
dc.date.accessioned2024-08-20T01:37:50Z
dc.date.available2024-08-20T01:37:50Z
dc.date.issued2023-07-31
dc.identifier.nim180110201044en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124057
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lia Tgl 20 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractPenelitian ini membahas campur kode dalam bahasa Indonesia pada film Air Mata Terakhir Bunda karya Endri Pelita. Campur kode yang diteliti dalam penelitian ini adalah campur kode penyisipan atau pencampuran unsur bahasa yang satu ke bahasa yang lain saat melakukan suatu tindak bahasa. Dalam film Air Mata Terakhir Bunda karya Endri Pelita, kode dasar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Tetapi, pada saat berbahasa Indonesia penutur sering memasukkan unsur-unsur bahasa daerah (Jawa Arekan) dan bahasa Asing (bahasa Inggris dan bahasa Arab) sehingga terjadi campur kode. Rumusan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah bentuk-bentuk dan faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam bahasa Indonesia pada film Air Mata Terakhir Bunda karya Endri Pelita. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk campur kode dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam bahasa Indonesia pada film Air Mata Terakhir Bunda karya Endri Pelita. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang terdiri atas tiga tahapan. Pertama, tahap penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap kemudian teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap (TSBLC) disertai teknik catat. Kedua, tahap analisis data menggunakan dua metode, yaitu metode padan dan metode agih. Metode padan dengan teknik dasar teknik pilah unsur penentu (PUP) kemudian teknik lanjutan teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) kemudian teknik lanjutan menggunakan teknik ganti. Ketiga, tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campur kode bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia terdiri atas berbagai bentuk yaitu: 1) bentuk kata (kata dasar berjumlah 22 data, contoh: wong, mek, cak; kata berimbuhan berjumlah 10 data, contoh: gantino, bujuki, bapake; kata berulang berjumlah 3 data, contoh: sampunsampun, lolak-lolok); 2) bentuk frasa berjumlah 5 data, contoh: wes ndak, yo wes, ana apa; 3) bentuk baster berjumlah 5 data, contoh: orang-orange, rumahe, nanti ae; 4) bentuk klausa berjumlah 5 data, contoh: bapakmu wes mati, wes mboh lali pokoke aku. Campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia terdiri atas berbagai bentuk yaitu: 1) bentuk kata (kata dasar berjumlah 2 data, contoh: dinner; kata berimbuhan berjumlah 2 data, contoh: airlines); 2) bentuk frasa berjumlah 1 data, contoh: that nice; 3) bentuk klausa berjumlah 3 data, contoh: i love you. Campur kode bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia terdiri dari bentuk kata: 1) bentuk kata (kata dasar berjumlah 2 data, contoh: bismillah). Berdasarkan bentuk-bentuk campur kode di atas terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam bahasa Indonesia pada film Air Mata Terakhir Bunda karya Endri Pelita. Faktor-faktor tersebut pada dasarnya dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: 1) latar belakang pada sikap dan 2) latar belakang kebahasaan. Atas dasar latar belakang sikap dan kebahasaan yang saling tumpang tindih, dapat diidentifikasi tiga aspek penyebab atau alasan yang mendorong terjadinya campur kode. Alasan-alasan itu antara lain ialah: (a) identifikasi peran, (b) identifikasi ragam, dan (c) keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan. Dalam hal ini pun ketiganya saling bergantung dan tidak jarang bertumpang tindih. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode juga dapat dilihat dari latar belakang sosial atau identitas pribadi penutur. Selain itu, faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode pada tuturan tokoh juga dapat dilihat dari tujuan pembuat film menempatkan campur kode tersebut untuk membangun penokohan dengan strategi naratif film. Strategi naratif film yang terdapat dalam campur kode pada tuturan tokoh film Air Mata Terakhir Bunda sebagian besar adalah strategi naratif tokoh dan strategi naratif latar. Berdasarkan penjelasan faktor-faktor yang menyebabkan campur kode di atas adalah sebagai bukti bahwa penggunaan campur kode pada tuturan tokoh yaitu untuk membangun penokohan sesuai dengan bangunan cerita dalam film Air Mata Terakhir Bundaen_US
dc.description.sponsorship1. Dra. Anastasia Erna Rochiyati Sudarmaningtyas, M.Hum. 2. Edy Hariyadi, S.S., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectSOSIOLINGUSITIKen_US
dc.subjectCAMPUR KODEen_US
dc.subjectFILMen_US
dc.titleCampur Kode dalam Bahasa Indonesia pada Film Air Mata Terakhir Bunda Karya Endri Pelitaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiSastra Indonesiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dra. Anastasia Erna Rochiyati Sudarmaningtyas, M.Hum.en_US
dc.identifier.pembimbing2Edy Hariyadi, S.S., M.Sien_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record