Campur Kode dalam Bahasa Indonesia pada Film Air Mata Terakhir Bunda Karya Endri Pelita
Abstract
Penelitian ini membahas campur kode dalam bahasa Indonesia pada film Air
Mata Terakhir Bunda karya Endri Pelita. Campur kode yang diteliti dalam
penelitian ini adalah campur kode penyisipan atau pencampuran unsur bahasa
yang satu ke bahasa yang lain saat melakukan suatu tindak bahasa. Dalam film Air
Mata Terakhir Bunda karya Endri Pelita, kode dasar yang digunakan adalah
bahasa Indonesia. Tetapi, pada saat berbahasa Indonesia penutur sering
memasukkan unsur-unsur bahasa daerah (Jawa Arekan) dan bahasa Asing (bahasa
Inggris dan bahasa Arab) sehingga terjadi campur kode.
Rumusan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah,
bagaimanakah bentuk-bentuk dan faktor-faktor apakah yang menyebabkan
terjadinya campur kode dalam bahasa Indonesia pada film Air Mata Terakhir
Bunda karya Endri Pelita. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan
bentuk campur kode dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode
dalam bahasa Indonesia pada film Air Mata Terakhir Bunda karya Endri Pelita.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang terdiri atas tiga tahapan.
Pertama, tahap penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar
sadap kemudian teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap (TSBLC) disertai
teknik catat. Kedua, tahap analisis data menggunakan dua metode, yaitu metode
padan dan metode agih. Metode padan dengan teknik dasar teknik pilah unsur
penentu (PUP) kemudian teknik lanjutan teknik hubung banding memperbedakan
(HBB). Metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) kemudian
teknik lanjutan menggunakan teknik ganti. Ketiga, tahap penyajian hasil analisis
data menggunakan metode informal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campur kode bahasa Jawa ke dalam
bahasa Indonesia terdiri atas berbagai bentuk yaitu: 1) bentuk kata (kata dasar
berjumlah 22 data, contoh: wong, mek, cak; kata berimbuhan berjumlah 10 data, contoh: gantino, bujuki, bapake; kata berulang berjumlah 3 data, contoh: sampunsampun, lolak-lolok); 2) bentuk frasa berjumlah 5 data, contoh: wes ndak, yo wes,
ana apa; 3) bentuk baster berjumlah 5 data, contoh: orang-orange, rumahe, nanti
ae; 4) bentuk klausa berjumlah 5 data, contoh: bapakmu wes mati, wes mboh lali
pokoke aku. Campur kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia terdiri atas
berbagai bentuk yaitu: 1) bentuk kata (kata dasar berjumlah 2 data, contoh:
dinner; kata berimbuhan berjumlah 2 data, contoh: airlines); 2) bentuk frasa
berjumlah 1 data, contoh: that nice; 3) bentuk klausa berjumlah 3 data, contoh: i
love you. Campur kode bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia terdiri dari bentuk
kata: 1) bentuk kata (kata dasar berjumlah 2 data, contoh: bismillah).
Berdasarkan bentuk-bentuk campur kode di atas terdapat faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya campur kode dalam bahasa Indonesia pada film Air Mata
Terakhir Bunda karya Endri Pelita. Faktor-faktor tersebut pada dasarnya dibagi
menjadi 2 golongan, yaitu: 1) latar belakang pada sikap dan 2) latar belakang
kebahasaan. Atas dasar latar belakang sikap dan kebahasaan yang saling tumpang
tindih, dapat diidentifikasi tiga aspek penyebab atau alasan yang mendorong
terjadinya campur kode. Alasan-alasan itu antara lain ialah: (a) identifikasi peran,
(b) identifikasi ragam, dan (c) keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan.
Dalam hal ini pun ketiganya saling bergantung dan tidak jarang bertumpang
tindih. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode juga dapat dilihat
dari latar belakang sosial atau identitas pribadi penutur. Selain itu, faktor yang
menyebabkan terjadinya campur kode pada tuturan tokoh juga dapat dilihat dari
tujuan pembuat film menempatkan campur kode tersebut untuk membangun
penokohan dengan strategi naratif film. Strategi naratif film yang terdapat dalam
campur kode pada tuturan tokoh film Air Mata Terakhir Bunda sebagian besar
adalah strategi naratif tokoh dan strategi naratif latar. Berdasarkan penjelasan
faktor-faktor yang menyebabkan campur kode di atas adalah sebagai bukti bahwa
penggunaan campur kode pada tuturan tokoh yaitu untuk membangun penokohan
sesuai dengan bangunan cerita dalam film Air Mata Terakhir Bunda