Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Bilik Sejile sebagai Ekowisata Berkelanjutan berbasis Community Tourism
Abstract
Kabupaten Situbondo merupakan salah satu tempat pariwisata yang terdapat di
wilayah utara pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan laut, sebagian besar
wilayah Situbondo adalah pesisir pantai sehingga menjadikan Situbondo memiliki
tempat yang strategis. Pariwisata yang dimiliki salah satunya yaitu obyek wisata
pantai Bilik Sejile yang memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan berbasis
pariwisata bahari. Partisipasi aktif masyarakat sekitar dalam mengembangkan
obyek wisata tersebut dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan memberikan kesan
yang baik bagi wisatawan. Kondisi ini memunculkan strategi pengembangan obyek
wisata dalam Community Based Tourism (CBT) yang identik dengan ekowisata
berkelanjutan berbasis masyarakat dengan meliputi sumber daya alam (SDA),
sosial, budaya, nilai-nilai masyarakat, lingkungan serta kearifan lokal yang sesuai
dengan potensi daerahnya dengan peranan masyarakat dalam pembangunan
ekowisata berkelanjutan sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat
dalam berbagai kegiatan pariwisata, sehingga kemanfaatan kepariwisataan sebesar besarnya diperuntukkan bagi masyarakat yang menjadi sasaran utama
pengembangan kepariwisataan. Tujuan ini untuk mengetahui strategi
pengembangan obyek wisata pantai Bilik Sejile sebagai ekowisata berkelanjutan
berbasis Community Tourism.
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat
alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai
karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Lokasi penelitian ini di pantai
Bilik Sejile Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo.
Sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian
pada penelitian ini yaitu masyarakat (10 orang) dan stakeholder pantai Bilik (4 orang) yaitu meliputi Dinas Pariwisata, Kepala Desa, Pengelolah obyek wisata, dan
masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, observasi, dan
dokumentasi yang diambil dengan cara mengambil gambar pada kondisi penelitian.
Teknik analisis data menggunakan analisis kualitiatif deskriptif dengan berdasarkan
teori yang sudah ada kemudian dapat menginterpretasikan data untuk diolah
kembali, kemudian menggunakan analisis SWOT dilakukan sebuah analisis dari
faktor internal dan eksternal untuk memberikan dampak terhadap strategi
pengembangan obyek wisata. Hal ini perlu adanya analisis strategi internal dan
eksternal (IFAS - EFAS).
Hasil penelitian ini mengenai perhitungan faktor-faktor strategi SWOT melalui
perhitungan IFAS sebesar 0,47 dengan skor pembobotan faktor strategi kekuatan
sebesar 1,71 dan faktor strategi kelemahan sebesar 1,24. Hasil perhitungan EFAS
sebesar 0,71 dengan skor pembobotan faktor strategi peluang sebesar 1,57 dan
faktor strategi ancaman sebesar 0,86. Pada kuadran SWOT obyek wisata pantai
Bilik Sejile berada pada kuadran I. Kuadran tersebut tepat menggunakan strategi
progresif yang berarti obyek wisata pantai Bilik Sejile memiliki peluang yang kuat
untuk mengembangkan pariwisata sehingga pantai ini memiliki banyak strategi
untuk dikembangkan sehingga strategi ini dirancang untuk mencapai pertumbuhan
dalam pariwisata, baik dalam penjualan, aset (objek dan daya tarik wisata,
prasarana dan sarana pendukung), pendapatan (retribusi masuk dan jumlah yang
dibelanjakan).
Kesimpulan penelitian ini bahwa obyek wisata pantai Bilik Sejile memiliki
peluang yang kuat untuk dikembangkan sehingga dapat memberikan strategi yang
tepat untuk mengembangkan pariwisata tersebut baik dalam kondisi fisiknya dan
sosialnya. Pertumbuhan dan perluasan wisata pantai Bilik Sejile secara maksimal
memberikan dampak yang besar terhadap pengelolah obyek wisata tersebut.