dc.description.abstract | Botani ekonomi merupakan disiplin ilmu yang merujuk pada kajian nilai
ekonomi suatu tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi
adalah tumbuhan mangrove. Tumbuhan mangrove tersebar hampir di seluruh
negara salah satunya di negara Indonesia. Menurut Direktorat Pendayagunaan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil tahun 2020, total luasan hutan mangrove di
Indonesia mencapai 3.490.000 ha. Hutan mangrove di Indonesia menghasilkan
keanekaragaman jenis tumbuhan mangrove yang tinggi yaitu berjumlah 202 jenis
dengan 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit, dan 1 jenis
sikas. Keberadaan hutan mangrove di Indonesia memiliki manfaat yang dapat
dilihat dari segi ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis fungsi mangrove
merupakan tempat untuk mencari makan, berlindung, memijah, dan membesarkan
anakan bagi jenis binatang air seperti ikan, udang, dan kepiting. Selain itu,
mangrove juga berperan sebagai pencegah abrasi. Secara ekonomis, fungsi
mangrove dapat berasal dari pemanfaatan komoditi sekitar hutan seperti kepiting
serta pengolahan tumbuhan mangrove menjadi suatu produk yang bernilai jual
tinggi. Namun, pemanfaatan mangrove sering tidak terkendali dan menyebabkan
kerusakan serta menurunnya luasan hutan mangrove di Indonesia. Menurut
CIFOR, hal tersebut diakibatkan oleh aktivitas deforestasi hutan mangrove secara
besar-besaran yang berdampak pada hilangnya pelindung mitigasi bencana bagi
wilayah sekitar pesisir pantai. Agar kerusakan hutan mangrove di Indonesia tidak
semakin parah, diperlukan upaya konservasi mangrove. Salah satu daerah yang
memanfaatkan tumbuhan mangrove secara ekonomi dan diiringi dengan upaya
konservasi hutan mangrove adalah Desa Penunggul Kabupaten Pasuruan.
Pengelolaan hutan mangrove secara bijaksana yang dilakukan di Desa
Penunggul Kabupaten Pasuruan merupakan alasan peneliti melakukan penelitian di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui botani
tumbuhan mangrove yang dilihat secara morfologi sebagai informasi kekayaan
jenis tumbuhan mangrove di Indonesia. Selain itu, penelitian ini bertujuan
memberikan informasi terkait nilai ekonomi yang ada dalam mangrove serta
pentingnya dan cara yang dapat dilakukan dalam upaya konservasi mangrove di
Indonesia. Informasi terkait botani ekonomi dan upaya konservasi mangrove
ditulis dalam bentuk buku ilmiah populer agar dapat dibaca oleh masyarakat luas.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-eksploratif dengan pendekatan
kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan
teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling.
Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat empat spesies tumbuhan
mangrove di Desa Penunggul Kabupaten Pasuruan yang dilihat dari perbedaan
ciri-ciri secara morfologis. Empat spesies tumbuhan mangrove tersebut terdiri dari
Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Avicennia alba, dan Avicennia
marina, keempat spesies tersebut juga dikembangkan dalam program pembibitan.
Nilai ekonomi mangrove yang berada di Desa Penunggul terdiri dari usaha
pembibitan tumbuhan mangrove, produk keripik mangrove, penjualan biota laut
yang berhabitat di sekitar hutan mangrove, serta pengembangan ekowisata. Untuk
upaya konservasi yang dilakukan di desa Penunggul adalah dengan program
pembibitan tumbuhan mangrove yang bertujuan untuk tetap melestarikan hutan
mangrove di Desa Penunggul dan membantu rehabilitasi hutan mangrove di
beberapa daerah pesisir pantai. Pembibitan mangrove sebagai upaya konservasi
dapat dikatakan cukup berhasil dengan dilihat dari banyaknya daerah yang
memesan bibit di Desa Penunggul untuk upaya rehabilitasi hutan mangrove.
Selain itu, buku ilmiah populer yang berjudul Optimalisasi Peranan Ekonomis
Mangrove di Desa Penunggul Kabupaten Pasuruan yang bertujuan untuk
mensosialisasikan informasi dari penelitian mendapatkan rata-rata nilai validasi
adalah 86,3% yang masuk dalam kategori validitas sangat valid dan dapat
digunakan. | en_US |