Evaluasi Pengelolaan Air Limbah Buangan (Efluen) Tambak Udang Ramah Lingkungan pada Tambak X di Wilayah Pesisir Situbondo
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar. Salah satunya adalah kegiatan budidaya udang. Wilayah yang memiliki potensi perikanan yang besar dalam kegiatan budidaya udang adalah di Kabupaten Situbondo. Budidaya tambak udang memiliki banyak manfaat dari segi perekonomian. Selain bermanfaat, kegiatan budidaya tambak udang memiliki dampak yang buruk apabila limbah hasil kegiatan tersebut tidak diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan perairan. Oleh karena itu untuk mendukung aktivitas budidaya tambak udang, diperlukan upaya untuk melakukan pengolahan limbah cair hasil budidaya tambak yaitu dengan cara menyediakan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas IPAL pada tambak udang X di Kabupaten Situbondo dengan menggunakan parameter pH, BOD5, TSS, PO4-3, NH3, NO3, NO2 dan kekeruhan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan di tambak udang X Dusun Mlandingan Barat Pesisir RT. 4 RW. 10, Desa Mlandingan Kulon Kecamatan Mlandingan, Situbondo. Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober Tahun 2022 hingga bulan Juli Tahun 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah air limbah efluen tambak udang. Sampel air limbah diambil selama 15 hari dari 2 titik yakni inlet dan outlet, sehingga jumlah sampel yang digunakan yaitu 6 sampel air limbah. Sampel air limbah akan diambil menggunakan teknik grab sampling dan diujikan berdasarkan parameter ph, BOD5, TSS, PO4-3, NH3, NO3, NO2 dan kekeruhan. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil air limbah buangan (efluen) mengalami proses pengolahan IPAL sederhana dengan beberapa fasilitas yaitu inlet IPAL, kolam sedimentasi IPAL dan outlet IPAL. Pada inlet IPAL kontruksinya terbuat dari cor beton dengan dimensi tinggi inlet 3 meter, lebar inlet 2,5 meter. Pada kolam sedimentasi IPAL kontruksinya terbuat dari tanah dinding dan dasar kolam dengan dimensi panjang kolam 137 meter, lebar kolam 36 meter, dan kedalaman kolam 1,5 meter. Pada outlet IPAL kontruksinya terbuat dari cor beton dengan dimensi tinggi outlet 3 meter, dan lebar outlet 3,5 meter. Akan tetapi pada IPAL tambak udang X tidak terdapat kolam aerasi dan ekualisasi IPAL. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel air limbah efluen pada titik inlet menghasilkan bahwa terdapat beberapa parameter yang melebihi baku mutu lingkungan menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep. 28/Men/2004, parameter tersebut yaitu BOD5 pada sampel 3 (46,4 mg/l); parameter PO4-3 (0,94 mg/l; 1,36 mg/l dan 2,48 mg/l) dan parameter NH3 (2,03 mg/l; 3,18 mg/l dan 18,07 mg/l). Sedangkan untuk parameter pH, TSS, NO3, NO2 dan kekeruhan pada ketiga sampel masih memenuhi baku mutu lingkungan. Hasil pemeriksaan sampel air limbah efluen pada titik outlet menghasilkan bahwa terdapat beberapa parameter yang melebihi baku mutu lingkungan yaitu parameter PO4-3 pada sampel 1 (1,14 mg/l) dan parameter NH3 (1,73 mg/l; 0,63 mg/l dan 1,24 mg/l). Sedangkan untuk parameter pH, BOD5, TSS, NO3, NO2 dan kekeruhan pada ketiga sampel masih memenuhi baku mutu lingkungan. Hasil perhitungan efektivitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada tambak udang X menghasilkan bahwa IPAL sangat efektif dalam menurunkan parameter BOD5 (85,59%), dan IPAL dikategorikan efektif dalam menurunkan parameter PO4-3 (73%); NH3 (84,53%); NO3 (62,30%) dan kekeruhan (61,27%). Akan tetapi IPAL pada tambak udang X tidak efektif dalam menurunkan parameter pH (2,63%); TSS (-23,71%) dan NO2 (-162,2%).
Saran pada penelitian ini yang dapat diberikan adalah perbaikan terhadap fasilitas utama IPAL sesuai peraturan yang berlaku serta melakukan monitoring secara berkala tehadap kualitas hasil pengolahan air limbah buangan dan perawatan rutin terhadap fasilitas IPAL tambak. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo menyelenggarakan monitoring secara berkala agar dapat mengambil suatu kebijakan terkait kesesuaian IPAL dan kesesuaian parameter serta memberikan rekomendasi penyesuaian pengolahan air limbah buangan dengan peraturan yang berlaku.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2231]