Hidden Transcript: Strategi Pengasak dalam Memperoleh Padi di Dusun Pengabetan Barat
Abstract
Di Dusun Pengabetan Barat, kebiasaan ngasak padi telah menjadi salah
satu praktik ekonomi rumah tangga petani miskin yang sudah biasa dilakukan
pada saat memasuki musim panen. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya
mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dalam fenomena ngasak ini,
pengasak mencari sisa - sisa bulir padi pada lahan yang sudah dipanen untuk
dijadikan kepemilikan sendiri. Oleh karenanya, untuk mendapatkan gabah,
pengasak harus mengatur beberapa strategi agar bisa memperoleh gabah secara
maksimal.
Akan tetapi, karena banyaknya pengasak yang hadir pada saat musim
panen menyebabkan sebagian petani menerima kehadiran pengasak dan sebagian
petani lainnya menolak atas keberadaan pengasak dengan cara membatasi akses
pengasak serta melakukan pengawasan saat panen. Adanya sikap penolakan yang
dilakukan oleh petani menyebabkan pemberontakan dari pengasak dengan
melakukan perlawanan tersembunyi. Bentuk perlawanan yang dilakukan hanya
dimengerti oleh pengasak, pola perlawanan ini ingin menjelaskan bahwa perilaku
selalu berdasar atas kesadaran makna yang tidak dapat ditafsirkan orang lain.
Untuk melancarkan aksinya, maka pengasak harus mengatur beberapa strategi.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menjawab bagaimana strategi
pengasak untuk memperoleh padi saat panen di Dusun Pengabetan Barat.
Penelitian ini menggunakan teori perlawanan tersembunyi (hidden
transcript) James C. Scott. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi, yang akan mendeskripsikan mengenai
pemaknaan secara umum dari beberapa individu mengenai beragam pengalaman
hidup yang terkait dengan fenomena atau konsep yang diteliti. Penentuan
informan menggunakan teknik purposive sampling dengan lokasi penelitian di Dusun Pengabetan Barat, Desa Selomukti, Kabupaten Situbondo. Kemudian data
yang diperoleh diuji validitasnya dengan teknik triangulasi data guna
mendapatkan data yang valid. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan
secara bertahap mulai dari pengorganisasian data, reduksi data, hingga penyajian
data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, pengasak padi di Dusun Pengabetan
Barat melakukan gerakan perlawanan atas penolakan dari sebagaian petani padi
dan tengkulak. Tindakan tersebut dilakukan dengan maksud sebagai aksi
perlawanan tersembunyi terhadap para petani serta tengkulak padi. Aksi yang
dilakukan oleh pengasak tidak dimaksudkan untuk memperoleh simpati atau belas
kasihan petani agar mau memberi sebagian gabah miliknya. Tindakan tersebut
dilakukan hanya sebagai bentuk upaya agar mereka bisa bertahan hidup dari hasil
gabah yang diperoleh. Oleh karenanya, untuk memperlancar aksinya pengasak
melakukan beberapa strategi, yakni yang pertama, membawa jamuan untuk buruh
pemanan secara sembunyi-sembunyi. Hal ini dilakukan agar buruh pemanen mau
memberi gabah secara percuma kepada pengasak tanpa diketahui oleh mandor
buruh maupun pemilik lahan. Kedua, membangun relasi yang baik dengan buruh
pemanen agar mendapat informasi panen serta akses mengasak yang lebih leluasa.
Relasi yang terjalin dapat berupa hubungan asmara, keluarga dan pertemanan.
Ketiga, mengatur posisi strategis. Posisi strategis yang dimaksud adalah dekat
mesin penggilingan padi sehingga memudahkan pengasak untuk mengambil padi.
Dan yang terakhir, memberi tekanan kepada pemilik lahan agar bermurah hati
terhadap hasil panennya. Tindakan ini dilakukan karena pengasak yang
merangkap sebagai buruh tani beranggapan bahwa mereka memiliki hak atas hasil
panen padi yang telah mereka rawat saat masa tanam.