Diplomasi Kebudayaan Japan Foundation di Tengah Pandemi Covid-19 Tahun 2019-2022
Abstract
Di era pandemi COVID-19, aktivitas yang bersifat interaksi secara langsung
mendapatkan pembatasan yang sangat ketat. Hampir semua negara juga menutup
akses ke negaranya untuk sementara demi mencegah penyebaran virus Corona.
Akibatnya, negara-negara yang ingin melakukan diplomasi di negara lain seperti
Jepang memiliki hambatan baru dalam melancarkan diplomasinya. Terutama bagi
aktivitas diplomasi yang membutuhkan perpindahan fisik dalam pelaksanaannya,
seperti kegiatan; pertukaran pelajar, festival budaya, kunjungan negara, dan lainlain, yang mana hal ini dilakukan oleh Japan Foundation. Penelitian ini ditujukan
untuk menjelaskan strategi diplomasi kebudayaan yang digunakan Jepang melalui
Japan Foundation agar tujuan diplomasi Jepang pada era pandemi COVID-19
relatif masih dapat tercapai.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam
proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik studi kepustakaan untuk
memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Untuk menguji keabsahan data
yang digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik triangulasi
sumber. Untuk menganalisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Japan berhasil mengatasi
tantangan besar yang dihadapinya pada masa pandemi COVID-19. Mereka telah
menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap situasi yang telah
menghambat mereka untuk melakukan perjalanan lintas negara dan mengadakan
kegiatan secara tatap muka dengan memanfaatkan media digital. Japan Foundation
menciptakan/menginovasikan program-program online sebagai solusi untuk terus
menyebarkan budaya Jepang, mendukung studi tentang Jepang di seluruh dunia,
serta memfasilitasi dialog antarbudaya di tengah situasi pandemi COVID-19.