Analisis Prediksi Financial Distress Menggunakan Metode Altman Zmijewski Springate dan Grover (Studi pada Perusahaan Sektor Transportasi dan Logistik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2022)
Abstract
Sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir. Indonesia Corruption Watch
(IWC) menyatakan bahwa sektor transportasi dan logistik ini mengalami kerugian
sekitar 434,3 triliun pada tahun 2019. Indonesia mengalami krisis ekonomi akibat
pandemi covid-19 pada tahun 2020 sehingga sektor transportasi dan logistik
mengalami penurunan pendapatan yang cukup drastis hingga -15,04% dan pada
tahun 2022 mengalami kerugian sebesar 8,82 triliun. Kerugian yang terjadi pada
tahun 2019 dan tahun 2022 diakibatkan karena kasus korupsi. Hal tersebut
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan para investor jika perusahaan tidak
bisa melakukan manajemen keuangannya dengan baik.
Peneliti melakukan analisis financial distress agar bermanfaat bagi
perusahaan untuk mengetahui penyebab dari kesulitan keuangan yang dialami dan
perusahaan dapat memperbaiki keuangannya agar tidak mengalami kebangkrutan
di masa yang akan datang. Financial distress yang dilakukan peneliti ada empat
macam yaitu, metode Altman, metode Zmijewski, metode Springate dan metode
Grover. Empat metode tersebut memiliki rasio yang beragam di antaranya adalah
working to total assets, retained earning to total assets, earning before interest
and taxes to total assets, book value of equity to book value of debt, net income to
total assets, current assets to current liabilities, total liabilities to total assets,
earning before taxes to current liabilities, dan sales to total assets
Hasil analisis metode Altman memprediksi dengan benar sejumlah 75 dari
100 sampel, metode Zmijewski memprediksi dengan benar sejumlah 71 dari 100
sampel, metode Springate memprediksi dengan benar 85 dari 100 sampel, dan
metode Grover berhasil memprediksi dengan benar sejumlah 76 dari 100 sampel
yang ada. Penelitian ini menghasilkan metode Springate sebagai metode prediksi
paling akurat daripada metode lainnya dengan presentasi tingkat akurasi sebesar
85%.