Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tn. U Sibling Rivalry dengan Masalah Keperawatan Gangguan Proses Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan
Abstract
Sibling merupakan perasaan tidak nyaman yang ada pada anak berkaitan
dengan kehadiran orang asing yang semula tidak ada, dalam hal ini adalah saudara
yang dilahirkan oleh ibunya yang dianggap mengancam posisi anak sebelumnya,
ditujukan dengan perasaan iri hati. Sibling juga merupakan jenis perilaku agresif
di antara saudara kandung yang berulang dari waktu ke waktu, dimaksudkan
untuk menyakiti dan mendominasi. Ini termasuk perilaku agresif emosional, fisik,
dan verbal. Hampir 50 % anak Indonesia mengalami Sibling Rivaarly. Interaksi
kedua orang tua dengan anaknya dan dengan satu sama lain juga mempengaruhi
kejadian Sibling Rivarly. Secara khusus, perilaku pengasuhan yang negatif, seperti
berteriak, bertengkar, dan memukul, dan paparan yang lebih besar terhadap
konflik antar orang tua sangat terkait dengan perundungan saudara kandung.
Sibling Rivalry dapat diselesaikan melalui dukungan penampilan peran yang akan
di lakukan kepada keluarga meliputi Diskusi pola asuh otoritatif, pendampingan
bermain kepada anak, pendampingan keluarga melibatkan anak.
Metode tugas akhir ini menggunakan desain laporan tugas akhir yang
dilakukan pada tanggal 31 Juli-14Agustus 2023 di Wilayah Kerja Puskesmas
Rogotrunan Lumajang partisipan adalah Ny.F yang mengalami Sibling Rivarly
dengan masalah keperawatan Gangguan Proses keluarga dengan kriteria :
keluarga tidak mampu beradaptasi dengan situasi, keluarg atidak mampu
komunikasi secara terbukan dan tidak mampu mengungkapkan perasaan yang
leluasa, serta keluarga yang tidak mampu mencari atau menerima bantuan.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode WOD (Wawancara, Observasi, dan
Dokumentasi) Wawancara yang dilakukan kepada klien yaitu dengan memberikan
pertanyaan langsung kepada klien dan keluarganya. Observasi yang dilakukan
dengan mengamati klien serta lingkungannya secara langsung dengan mencari perubahan serta hal lain yang akan diteliti. Sedangkan untuk dokumentasi yaitu
terkait data cheklist tentang informasi dari puskesmas.
Hasil pengkajian didapatkan Ny.F tidak mampu mengambil keputusan
yang tepat tentang bagaimana cara mengungkapkan perasaannya, komunikasi
terbuka, menghadapi situasi dan tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan secara
emosional serta mencari bantuan. Diagnosis keperawatan yang muncul sesuai
dengan tanda dan gejala diSDKI yaitu gangguan proses keluarga berhubungan
tidak mampuan keluarga dalam mengambil tindakan yang tepat bagi anggota
keluarganya dengan masalah Sibling Rivary.
Implementasi yang telah dilakukan untuk klien Sibling Rivarly dengan
masalah gangguan proses keluarga tindakan keperawatan yang sudah diberikan
pada klien selama 2 minggu dengan 3 kali kunjungan pada tanggal 3,5,8 Agustus
2023, Tindakan yang dilakukan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang sudah
dirumuskan dan sesuai dengan intervensi yang disusun oleh penulis. Pada
dasarnya Tindakan keperawatan yang diajarkan tentang bagaimana cara
penanganan terjadinya Sibling Rivarly serta gangguan proses keluarga sesuai
dengan tujuan yang telah direncanakan. Evaluasi pada pertemuan 3 rujuan telah
tercapai yaitu dengan kriteria hasil klien mampu mengambil keputusan secara
tepat,mampu dalam berkomunikasi secara terbuka, mampu menghadapi situasi,
mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa dan mampu dalam memenuhi
kebutuhan anggota secara emosional serta dapat mencari dan menerima bantuan.
Klien dan keluarga diharapkan setelah dilakukan beberapa Tindakan
keperawatan dapat terus menjalankan anjuran yang sudah diajarkan oleh penulis
agar masalah segera tercapai dan bagi keluarga terus memberikan dukungan peran
dan selalu motivasi pada klien agar selalu terbuka kepada keluarga mealui
komunikasi secara terbuka sehingga dapat membantu klien untuk menghadapi
situasi dan mampu dalam mengambil keputusan yang tepat