Show simple item record

dc.contributor.authorBintoro Adi Saputro
dc.date.accessioned2013-12-24T05:15:17Z
dc.date.available2013-12-24T05:15:17Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM102010101031
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12354
dc.description.abstractTanaman masih merupakan sumber utama dalam penemuan obat baru. Jumlah spesies tanaman di Indonesia saat ini 30.000, baru sekitar 800-1200 yang digunakan sebagai obat. Salah satu dari tumbuhan yang berkhasiat obat ini adalah kembang bulan (Tithonia diversifolia). Kembang bulan dilaporkan memiliki efek antiinflamasi, obat sakit perut, dan antimalaria. Daun kembang bulan sebagai antimalaria secara in vivo terbukti aktif melawan Plasmodium berghei dengan nilai IC sebesar 114 mg/kgBB. Secara farmakokinetik, setiap obat yang masuk ke dalam tubuh mengalami 50 proses absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi. Demikian pula dengan kembang bulan akan di absorbsi oleh usus, kemudian di metabolisme di hepar. Hasil metabolisme obat akan disebarkan ke seluruh tubuh termasuk ke jantung dan otak. Kecenderungan akumulasi dan reversibilitas efek toksik calon fitofarmaka dapat dinyatakan dengan uji keamanan obat selama 91 hari. Spektrum toksikologik yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam uji kemanan adalah organ vital seperti jantung, dan otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan dosis ekstrak daun kembang bulan yang dilihat dari perubahan histopatologi jantung dan otak secara in vivo. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah tikus putih galur Wistar jantan dan betina. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis 16mg/200g bb, 80mg/200g bb, 160mg/200g bb serta kontrolnya menggunakan larutan Tween. Data yang diperoleh berupa nilai skor histopatologi jantung dan otak, kemudian dianalisis dengan analisis probit. Hasil skoring organ jantung dan otak yang didapatkan pada semua kelompok perlakuan adalah 0. Skor 0 mempunyai arti bahwa tidak terjadi perubahan histopatologi jantung dan otak pasca pemberian ekstrak etanol daun kembang bulan selama 91 hari. Sehingga hipotesis yang dapat diambil adalah Ho diterima, yang berarti tidak ada kerusakan histopatologi pada jantung dan otak tikus putih galur wistar pasca pemberian ekstrak daun kembang bulan pada dosis 16 mg/200 gram berat badan tikus, 80 mg/200 gram berat badan tikus, 160 mg/200 gram berat badan tikus selama 91 hari.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102010101031;
dc.subjectEKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia)en_US
dc.titleGAMBARAN HISTOPATOLOGI JANTUNG DAN OTAK PASCA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) (STUDI PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record