Hubungan Faktor Ibu dan Lingkungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo
Abstract
Cakupan pemberian ASI eksklusif masih cukup rendah. Secara global, pada
tahun 2020 hanya 38% bayi <6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif (World
Health Organization, 2020). Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif dapat
menyebabkan berbagai permasalahan pada bayi mulai dari menyebabkan penyakit
infeksi seperti ISPA, diare hingga kematian pada bayi dan anak (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2014:1). Besarnya permasalahan ini menunjukkan
bahwa peningkatan cakupan ASI eksklusif perlu untuk dilakukan. Pemberian ASI
eksklusif dapat menyelamatkan sekitar 820.000 nyawa anak setiap tahunnya (World
Health Organization, 2020; UNICEF, 2018:5). Faktor ibu meliputi umur, tingkat
pendidikan, paritas, jenis persalinan, masalah kesehatan, Breastfeeding Self
Efficacy dan otonomi ibu, serta faktor lingkungan keluarga meliputi dukungan
suami dan kepercayaan keluarga dapat memengaruhi pemberian ASI eksklusif.
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan faktor ibu dan lingkungan
keluarga dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Mangaran Kabupaten
Situbondo.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain
cross sectional. Penelitian dilakukan dari Bulan November 2022 hingga Agustus
2023 di Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo. Sampel pada penelitian ini
adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 6-9 bulan di Kecamatan Mangaran
Kabupaten Situbondo yang berjumlah 74 orang yang dipilih menggunakan teknik
Systematic Random sampling. Variabel terikat pada penelitian ini adalah status
pemberian ASI eksklusif dengan variabel bebas meliputi faktor ibu (usia, tingkat
pendidikan, paritas, jenis persalinan, masalah kesehatan ibu, Breastfeeding Self
Efficacy dan otonomi ibu), dan lingkungan keluarga (dukungan suami dan
kepercayaan keluarga). Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis univariat menggunakan
distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square (Test of
Independence) atau uji Fisher Exact.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu di Kecamatan
Mangaran Kabupaten Situbondo berada pada rentang usia 20-35 tahun,
berpendidikan dasar, proporsi seimbang antara ibu primipara dan multipara,
melakukan persalinan secara normal, tidak memiliki masalah kesehatan, memiliki
tingkat Breastfeeding Self-efficacy yang tinggi, memiliki otonomi yang tinggi,
memiliki dukungan suami yang baik, memiliki kepercayaan keluarga yang tidak
mendukung pemberian ASI eksklusif dan tidak memberikan ASI eksklusif. Analisis
bivariat menunjukkan bahwa terdapat lima variabel yang berhubungan dengan
pemberian ASI eksklusif yaitu jumlah paritas (OR=4,79, CI 95%:1,21-18,96, pvalue=0,018), Breastfeeding Self Efficacy (OR=8,66, CI 95%:1,06-70,66, pvalue=0,026), tingkat otonomi ibu (OR=6,41, CI 95%:1,32-31,14, p-value=0,011),
dukungan suami (OR=17,00, CI 95%:2,08-138,41, p-value=0,001), dan
kepercayaan keluarga (OR=27,76, CI 95%:6,19-124,46, p-value<0,001).
Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif
meliputi usia (OR=1,20, CI 95%:1,23-6,20, p-value=1,000), tingkat pendidikan ibu
(OR=0,58, CI 95%:0,06-5,15, p-value=1,000), jenis persalinan (OR=2,12, CI
95%:0,53-8,44, p-value=0,358), dan masalah kesehatan pada ibu (OR=3,66, CI
95%:0,93-14,47, p-value=0,053).
Rendahnya pemberian ASI eksklusif menunjukkan perlu adanya perhatian
lebih. Faktor paritas, Breastfeeding Self Efficacy, tingkat otonomi ibu, dukungan
suami dan kepercayaan keluarga ditemukan memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap status pemberian ASI eksklusif. Maka dari itu perlu dilakukan
pengoptimalan program pemberdayaan remaja di Kecamatan Mangaran untuk
melakukan pendampingan menyusui pada setiap ibu di Kecamaan Mangaran agar
dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, tingkat Breastfeeding Self
Efficacy, serta tingkat otonomi ibu. Puskesmas Mangaran juga diharapkan dapat
melibatkan peran serta suami serta keluarga dalam setiap kegiatan ibu menyusui.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]