Pergolakan Politik Indonesia Pra-Pascakemerdekaan dalam Novel Buya Hamka Karya Ahmad Fuadi (Kajian New Historicism)
Abstract
Karya sastra disebut sebagai produk budaya karena penciptaannya
berkaitan dengan masyarakat, kebudayaan, dan sejarah. Karya sastra berhubungan
dengan sosial historis masyarakat yang diimajinasikan melalui teks sastra. Tanpa
adanya fakta sejarah, mustahil seorang sastrawan merekonstruksi kembali
peristiwa yang telah terjadi. Novel Buya Hamka karya Ahmad Fuadi merupakan
salah satu karya sastra yang berisi perjuangan Indonesia sebelum meraih
kemerdekaan hingga dapat diakui sebagai negara merdeka secara de facto.
Penelitian ini mendeskripsikan pergolakan politik Indonesia prapascakemerdekaan, peran politik Buya Hamka, dan pemanfaatan hasil penelitian
sebagai alternatif pembelajaran sastra di SMA yang terdapat dalam novel Buya
Hamka karya Ahmad Fuadi. Penelitian yang dilakukan tergolong jenis penelitian
kualitatif dengan rancangan penelitian sastra dan pendekatan New Historicism.
Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui teknik dokumentasi
dengan melakukan pencatatan data sastra dan nonsastra serta tangkap gambar
sumber sejarah yang relevan. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik
analisis data sesuai kajian New Historicism, yaitu melalui praktik diskursif.
Hasil dan pembahasan penelitian berupa deskripsi pergolakan politik
Indonesia pra-pascakemerdekaan, peran politik Buya Hamka, dan pemanfaatan
hasil penelitian sebagai alternatif pembelajaran sastra di SMA yang terdapat
dalam novel Buya Hamka karya Ahmad Fuadi. Bentuk pergolakan ideologi masa
prakemerdekaan berupa perlawanan atas ideologi barat atau liberal, meskipun
pada akhirnya ideologi tersebut juga pernah digunakan masa pascakemerdekaan.
Pada masa penjajahan Jepang bentuk pergolakan fisik berupa penolakan atas
kampanye propaganda yang dilakukan oleh militer Jepang. Pergolakan politik
Indonesia pascakemerdekaan berupa perebutan kekuasaan dan banyaknya
kepentingan politik baik individu maupun kelompok yang melibatkan pejabat
negara, partai politik, dan dwifungsi ABRI.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa dalam novel Buya Hamka
karya Ahmad Fuadi terdapat pergolakan politik Indonesia masa prapascakemerdekaan. Bentuk pergolakan pra-pascakemerdekaan berupa, penolakan
gagasan ideologi barat, perlawanan atas kampanye propaganda Jepang, dan
perebutan kekuasaan antar partai politik dalam wadah Pemilu 1955. Peran politik
Buya Hamka pra-pascakemerdekaan meliputi beberapa jabatan pemerintahan,
yaitu (1) sebagai penasihat Jepang untuk Sumatera Barat, (2) sebagai anggota
Front Pertahanan Nasional (3) sebagai ketua MUI. Dari peran politik tersebut,
disimpulkan bahwa Buya Hamka ialah tokoh pembaharuan Islam yang tidak
pernah ragu untuk terjun ke medan politik. Buya Hamka menganggap bahwa
politik menjadi sarana jihad karena memerjuangkan hak rakyat. Sikap
antikomunis Buya Hamka tergambar pada keikutsertaannya menghadang komunis
ketika akan menerapkan ideologi komunis di Indonesia.
Hasil analisis terhadap novel Buya Hamka karya Ahmad Fuadi
dimanfaatkan sebagai alternatif pembelajaran sastra di SMA melalui KD 3.4
menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah. Melalui penggunaan KD
tersebut peserta didik belajar menganalisis ciri kebahasaan dalam cerita sejarah.
Pemanfaatan novel Buya Hamka berguna agar peserta didik memahami bahwa
dalam novel Buya Hamka juga berisi cerita sejarah Indonesia prapascakemerdekaan serta mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air.
Saran yang dapat diberikan yakni: (1) penelitian ini berfokus pada kajian
New Historicism, sehingga dapat dikembangkan melalui objek sastra lainnya, (2)
bagi penelitian selanjutnya dapat menganalisis tentang kebudayaan Minangkabau
yang terdapat dalam novel Buya Hamka karya Ahmad Fuadi, (3) pemanfaatan
hasil penelitian dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran sastra jenjang
SMA kelas XII.