dc.description.abstract | Gaya bahasa adalah ciri khas seseorang menggunakan bahasa untuk
mengungkapkan ide gagasan dan emosinya sehingga menimbulkan makna dan nilai
estetika tertentu. Gaya bahasa retoris adalah penggunaan gaya bahasa yang
menyimpang dari konstruksi bahasa untuk mencapai efek-efek tertentu. Gaya
bahasa retoris memiliki dua puluh satu bentuk gaya bahasa yaitu aliterasi, anastrof,
apofasis atau preterisio, apostrof, asindenton, litotes, polisindenton, eufemismus,
elipsis, kiasmus, histeron proteron, pleonasme atau tautologi, periphrasis, prolepsis
atau antisipasi, erotesis atau pertanyaan retoris, koreksio atau epranotosis,
hiperbola, paradoks, dan oksimoron. Penggunaan gaya bahasa retoris mendukung
fungsi gaya bahasa tertentu, fungsi tersebut yaitu fungsi menjelaskan, memperkuat,
menstimulasi asosiasi, menghidupkan objek mati, menimbulkan gelak tawa, dan
untuk hiasan atau keindahan. Penggunaan gaya bahasa retoris ditemukan dalam
sebuah acara, yaitu acara “Musyawarah” pada kanal Youtube Najwa Shihab. Gaya
bahasa dalam acara “Musyawarah” efektif untuk memersuasi audien, sehingga
acara yang dibawakan menjadi lebih impresif, fungsional dan meninggalkan kesan.
Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan fungsi gaya bahasa retoris dalam
acara “Musyawarah” pada kanal Youtube Najwa Shihab. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan linguistik, khususnya kajian
retorika. Data dalam penelitian ini berupa segmen tutur yang diindikasi
mengandung bentuk dan fungsi gaya bahasa retoris. Teknik pengumpulan data pada
penelitian menggunakan tiga teknik, yaitu teknik dokumentasi, tenik simak bebas
libat cakap, dan teknik catat. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis
data model Miles dan Huberman yang terdiri dari, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil dan pembahasan penelitian ini berupa deskripsi bentuk dan fungsi
gaya bahasa retoris dalam acara “Musyawarah” pada kanal Youtube Najwa Shihab.
Bentuk gaya bahasa retoris dalam acara “Musyawarah” ditemukan empat belas
bentuk gaya bahasa retoris yaitu, Asonansi, Apofasis atau Preterisio, Apostrof,
Asindenton, Kiasmus, Elipsis, Eufimismus, Histeron Proteron, Pleonasme atau
Tautologi, Perifrasis, Erotesis atau pertanyaan retoris, Koreksio, Hiperbola, dan
Oksimoron. Fungsi gaya bahasa retoris dalam acara “Musyawarah” ditemukan
empat fungsi gaya bahasa retoris yaitu: fungsi menjelaskan, memperkuat,
menstimulasi asosiasi, dan fungsi hiasan atau keindahan.
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk gaya bahasa
retoris dalam acara “Musyawarah” efektif untuk memersuasi audien, dan
memastikan informasi atau pesan dalam acara dapat tersampaikan dengan baik.
Fungsi gaya bahasa retoris dalam acara “Musyawarah” mampu membuat acara
lebih impresif dan fungsional. Bentuk gaya bahasa retoris dan fungsi gaya bahasa
retoris memiliki keterkaitan satu sama lain. Bentuk gaya bahasa retoris mendukung
fungsi-fungsi gaya bahasa tertentu ketika digunakan.
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini sebagai berikut. Pertama,
penelitian ini merupakan penelitian gaya bahasa dengan teori retorika bukan
stilistika. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang menjadikan
penelitian ini bahan bacaan atau sebagai salah satu bahan diskusi pada perkuliahan,
disarankan mengenali batasan penelitian ini agar tidak salah menafsirkan masuk
kajian stilistika. Kedua, penelitian ini hanya berfokus pada objek kajian acara
“Musyawarah” sehingga bagi peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan
penelitian gaya bahasa retoris dapat menggunakan objek lainnya. Selain itu
penelitian ini hanya berfokus pada kajian bentuk dan fungsi gaya bahasa retoris,
peneliti selanjutnya dapat mengembangkan fokus atau masalah penelitian mengenai
teknik persuasif pada gaya bahasa retoris. | en_US |