Show simple item record

dc.contributor.authorM. Abdul Majid
dc.date.accessioned2013-12-24T04:50:25Z
dc.date.available2013-12-24T04:50:25Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM050910301108
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12309
dc.description.abstractPerkembangan zaman memang memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung bagaimana masyarakat mampu memanfaatkan perkembangan tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Memang harus diakui bahwa perubahan tatanan nilai semenjak masuknya modernisasi telah merubah pondasi nilai masyarakat, dimana isu-isu kebebasan telah merebak dalam masyarakat bukan hanya pada masyarakat perkotaan tetapi sudah sampai pada masyarakat yang di daerah pinggiran atau pedesaan. Moderniasasi memang mengusung suatu nilai tersendiri, dimana isu gender yang begitu kuat dan adanya nilai-nilai komersialisasi juga ikut membantu perubahan masyarakat. hal ini tentunya mematahkan nilai-nilai lama yang menjadikan seorang laki-laki sebagai tulang punggung keluarga, saat ini perempuanpun sudah mampu go public tidak lagi tergantung pada seorang laki-laki. Perkembangan pola hidup masyarakat ini sesungguhnya merupakan salah satu poin tersendiri dalam suatu pembangunan, sebab semua masyarakat baik laki-laki maupun perempuan mampu berpartisipasi dalam mensukseskan pembangunan nasional, dan pemerintah sebagai pemegang kekuaasaan tertinggi harus lebih cepat menanggapi perkembangan ini, dengan membangun berbagai fasilitas atau infrastruktur yang lebih baik, agar masyarakat mampu berpartisipasi secara maksimal dalam pembangunan. Nilai-nilai komersialisasi ini telah menuntun masyarakat mengikuti mode atau gaya hidup kekinian dan dianggap modern. Kondisi ini telah tertanam dalam masyarakat baik dari kalangan perkotaan maupun didaerah pinggiran, semua kalangan memiliki keinginan untuk hidup sesuai dengan mode kekinian. Namun yang nampak dipermukaan adalah dari kalangan remaja, karena remaja lebih mudah untuk menerima nilai-nilai baru tentunya hal ini berkaitan dengan masa perkembangan kejiwaannya warung. Pelayan-pelayan tersebut rata-rata masih remaja, yang seharusnya memiliki kesibukan dibangku sekolah. Maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam tentang motivasi remaja yang menjadi pelayan warung kopi pangku, sehingga rumusan penelitian “Motivasi Remaja Bekerja Sebagai Pelayan Warung Kopi Pangku” Penelitian ini akan menggambarkan Suatu studi Deskriptif Warung Kopi Pangku yang ada di daerah Balung yang didukung oleh teori yang terkait dengan permasalahan tersebut. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Usaha untuk mendapatakan informasi/ data yang di butuhkan, peneliti menggunakan sumber data primer melalui wawancara dan observasi terhadap berbagai fenomena dan realitas di lapangan. Sedangkan data skunder peneliti menggunakan teknik dokumentasi, antara data primer dan skunder ini tentunya saling keterkaitan dan saling mengisi terhadap kekurangan yang ada. Penarikan kesimpulan tentang Motivasi Remaja Berprofesi Sebagai Pelayan Warung Kopi Pangku. Antara lain, 1)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050910301108;
dc.subjectBekerja Sebagai Pelayan Warung Kopien_US
dc.titleMOTIVASI REMAJA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PELAYAN “KOPI PANGKU”en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record