Show simple item record

dc.contributor.authorKHOLIFAH, Siti
dc.date.accessioned2024-08-07T03:58:25Z
dc.date.available2024-08-07T03:58:25Z
dc.date.issued2024-07-02
dc.identifier.nim200910202001en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122993
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 7 Agustus 2024_Kurnadi_Raraen_US
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik persistent observation dan member check. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis domain dan taksonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian persediaan bahan baku kayu pada mebel UD. Anisa dilakukan dalam tiga tahapan yaitu mulai dari tahap pengadaan, penyimpanan, dan penggunaan. Tahap pengadaan dilakukan pada awal pengendalian persediaan bahan baku yaitu sebelum kayu tiba di tempat produksi mulai dari proses pembelian, pengolahan, dan pemilihan kayu. Pemilik usaha tidak melakukan pencatatan terhadap jumlah kayu serta jumlah biaya yang dikeluarkan. Pembelian kayu dilakukan secara online di website Toko Perhutani. Apabila stok kayu di Perhutani sedikit atau sulit, pemilik usaha mengambil alternatif lain yaitu membeli kayu di perusahaan yang menjadi member kontrak Perhutani. Pemilihan jenis kayu jati yaitu berdasarkan kriteria AI dan AII, kayu jati lokal Perhutani, mutu T dan M, serta TEB A TRS. Kayu batang yang telah dibeli selanjutnya akan diambil di TPK (Tempat Penimbunan Kayu) sesuai prosedur dan persyaratan. Kayu yang telah diangkut akan diletakkan di tempat penyimpanan dan kemudian dipilih untuk diolah/digergaji menjadi kayu papan. Penyimpanan kayu yang ada di mebel UD. Anisa ada dua yaitu penyimpanan kayu batang dan penyimpanan kayu papan. Penyimpanan kayu ini tidak diurutkan berdasarkan ukuran, waktu atau tanggal tertentu karena pemanfaatan kayu berdasarkan kebutuhan. Cara penyimpanan kayu cukup mudah karena kayu merupakan jenis bahan baku yang awet dan tidak mudah rusak. Sedangkan lama penyimpanan kayu papan dipengaruhi oleh cuaca. Kriteria pengeringan kayu yaitu kadar air dibawah 13% tetapi, kriteria ini sulit diterapkan ketika musim hujan karena sebagian besar tempat penyimpanan berupa tempat terbuka dan kebutuhan yang harus tetap terpenuhi. Tahap penggunaan berhubungan dengan proses produksi dan kemampuan kayu yang ada dalam memenuhi kebutuhan. Keahlian dan keterampilan pekerja sangat dibutuhkan. Mereka harus mampu menggunakan kayu dengan hemat tanpa mengurangi aspek desain, ketahanan, keindahan, dan fungsi produk. Kayu yang digunakan juga telah dipilih sendiri oleh pemilik sesuai kebutuhan masing-masing produk.en_US
dc.description.sponsorship1. Dr. Ika Sisbintari, S.Sos., M.AB. 2. Prof. Dr. I Ketut Mastika, M.M.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectInventory Controlen_US
dc.subjectRaw Materialen_US
dc.titlePengendalian Persediaan Bahan Baku Kayu pada Jenis Usaha Mebel UD Anisa di Situbondoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Administrasi Bisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ika Sisbintari, S.Sos., M.AB.en_US
dc.identifier.pembimbing2Prof. Dr. I Ketut Mastika, M.M.en_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record