Peran Military Industrial Complex Amerika Serikat dalam Konflik Rusia-Ukraina
Abstract
Military Industrial Complex adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sistem antara pemerintah dengan industri militer. Istilah Military
Industrial Complex pertama kali digunakan oleh Presiden Amerika Serikat Dwight D.
Eisenhower saat pidato perpisahannya pada 17 Januari tahun 1961 untuk
menggambarkan sistem dibalik militer Amerika Serikat yang melibatkan pemerintah
untuk memproduksi keperluan militer yang tidak ada urgensinya sama sekali untuk
mendapatkan keuntungan. Invasi Rusia atas Ukraina pada Februari tahun 2022
menimbulkan banyak korban jiwa dan material. Konflik antara Ukraina dengan Rusia
masih berlangsung hingga skripsi ini dibuat. Amerika Serikat terlibat dalam konflik
ini dengan aktif mengirimkan bantuan terutama bantuan alutsista untuk Ukraina.
Pengiriman alutsista dalam jumlah besar ke Ukraina tentu memerlukan jumlah
anggaran yang sangat besar sehingga perlu melibatkan Presiden dan para pembuat
kebijakan beserta para elit politik dan perusahaan industri alutsista. Pada proses
pengiriman senjata inilah peran Military Industrial Complex dapat dilihat. Peran
Military Industrial Complex Amerika beserta dampaknya dalam konflik Ukraina
dengan Rusia menjadi sangat menarik untuk diteliti karena peran pihak-pihak yang
terlibat dalam Military Industrial Complex Amerika Serikat memiliki peran dan
tujuan masing-masing dan menunjukkan tujuan utama untuk mencari keuntungan
dengan mengesampingkan perbedaan pandangan politik.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi
kepustakaan (Library Research). Pengumpulan data diperoleh melalui: publikasi
ilmiah (Jurnal-jurnal internasional), Buku-buku atau e-book, laporan yang
dikeluarkan oleh lembaga nasional maupun internasional, dan situs resmi pemerintah
maupun organisasi internasional. Data sekunder yang telah diperoleh kemudian
dianalisa secara deskriptif.
Military Industrial Complex Amerika Serikat berperan mengirimkan alutsista
untuk Ukraina selama konflik Rusia-Ukraina berlangsung. Dalam proses pengiriman
alutsista ke Ukraina terdapat proses lobby dan networkings diantara para aktor yang
terlibat. Para elit politik pembuat kebijakan berperan dalam merancang dan membuat
kebijakan yang mendukung proses pengiriman senjata ke Ukraina dan memilih
perusahaan alutsista yang sebelumnya sudah melobby mereka untuk mendapatkan
jatah dalam proses pengiriman senjata tersebut. Perusahaan produsen alutsista
melobby para pembuat kebijakan dengan memberikan sejumlah dana kampanye
untuk menjamin posisi mereka dalam proses pengiriman senjata ke Ukraina, disisi
lain para pejabat pembuat kebijakan selain mendapatkan dana kampanye dari
sejumlah perusahaan produsen alutsista juga mendapatkan uang dari proses jual beli
saham perusahaan alutsista yang naik saat konflik Rusia-Ukraina sedang terjadi.
Jumlah senjata yang masif tentu menimbulkan masalah baru, diketahui sejumlah
senjata dari konflik Rusia-Ukraina sudah jatuh ke tangan penyelundup dan telah
digunakan oleh teroris dan separatis di wilayah Suriah dan Afrika.