dc.contributor.author | ARISTANTI, Iftitah | |
dc.date.accessioned | 2024-08-05T04:57:55Z | |
dc.date.available | 2024-08-05T04:57:55Z | |
dc.date.issued | 2024-07-11 | |
dc.identifier.nim | 200210104031 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122855 | |
dc.description | Finalisasi repositori tanggal 5 Agustus 2024_Kurnadi_Rara | en_US |
dc.description.abstract | Salah satu aspek penting dalam pengajaran dan pembelajaran IPA adalah
pengembangan pemahaman konseptual siswa. Namun, Bakri et al. (2021) dan Yan
et al. (2024) menyebut bahwa dalam kenyataannya banyak konsep IPA yang
mendasari proses ilmiah bersifat abstrak, salah satu konsep IPA yang bersifat
abstrak, adalah energi. Siswa seharusnya diajarkan untuk tidak mengenali energi
sebagai sesuatu yang abstrak, melainkan sebagai substansi yang konkret (Kubsch
et al., 2020; Opitz, 2015), yaitu dengan strategi pengajaran yang bisa
menyambungkan konsep abstrak dan konsep konkrit dengan cara yang bisa
dipahami oleh siswa (Bächtold, 2018). Animasi Stop-Motion atau Stop-Motion
Animation (SMA) merupakan salah satu bentuk animasi yang dibuat untuk
memvisualisasikan konten yang bersifat dinamis serta penggunaan SMA
melibatkan pembuatan setiap frame dengan cermat yang memberikan representasi
konsep ilmiah yang komprehensif efektif untuk menjelaskan konsep-konsep
abstrak dan prosesnya, yaitu dapat unggul dalam mengurai fenomena ilmiah yang
membantu pemahaman konsep siswa (Bachtiar et al., 2021; Bachtiar et al., 2024;
Berg et al., 2019; Yan et al., 2024).
Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri 2 Bondowoso pada semester genap
bulan April-Mei tahun ajaran 2023/2024 dengan subjek sebanyak 15 orang.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case-study
untuk mengeksplorasi dan mendapatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana
pembuatan animasi stop-motion bekerja dalam mengembangkan pemahaman
konsep siswa tentang fenomena energi (Yin, 2013). Penelitian dilaksanakan melalui
wawancara semi-terstruktur satu lawan satu antara siswa dengan peneliti setelah
siswa membuat pemodelan fenomena dengan animasi stop-motion dengan memvisualisasikan sebuah fenomena energi. Data dianalisis menggunakan analisis
tematik yang dikodekan secara induktif (data driven) untuk mengidentifikasi pola
(tema) yang terlihat dalam data.
Hasil menunjukkan semua siswa berhasil membuat animasi stop-motion
yang menggambarkan fenomena hukum kekekalan energi, yaitu tentang energi
pada gerak bola tenis yang dilepaskan dari tangan hingga bola berhenti bergerak.
Hasil analisis menunjukkan ada 2 desain, yaitu Desain A dan Desain B. Desain A
adalah saat bola jatuh pertama kali sesaat sebelum menyentuh lantai, siswa
menggambarkan adanya perubahan energi potensial dan kinetik baik bentuk
ataupun nilai. Desain B adalah saat bola menumbuk lantai, siswa menggambarkan
ada perubahan energi/entitas lain yang berpengaruh pada keadaan bola. Selanjutnya
Pemahaman konsep siswa tentang energi saat membuat animasi stop-motion
beragam. Setiap desain A atau desain B yang dibuat membantu siswa memahami
konsep yang berbeda-beda. Tidak semua siswa bisa mencapai aspek yang paling
tinggi, yaitu aspek conservation, namun seluruh siswa setidaknya mampu
memahami aspek source/form dan quantities. Siswa yang mampu mencapai aspek
conservation, akan memahami semua aspek konsep energi. Siswa yang mampu
memahami aspek transformation, dapat menguasai aspek source/form, quantities,
dan value change. Begitu pula, siswa yang mampu memahami aspek value change
akan mampu memahami aspek source/form dan quantities. Terakhir, penggunaan
animasi stop-motion membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang
konsep-konsep tentang energi.
Pembuatan animasi stop-motion baik Desain A atau Desain B memberikan
peluang bagi siswa untuk terlibat secara mendalam dengan konten fenomena yang
dibuat menjadi animasi. Sifat fundamental dalam pembuatan animasi stop-motion,
yaitu proses chunking memfasilitasi siswa memikirkan konsep-konsep energi dan
proses sequencing membantu siswa memikirkan aktifitas atau proses yang terjadi
pada energi. Penelitian ini membuktikan secara teoritis dan empiris bahwa proses
chunking dan sequencing sebagai sifat pembuatan animasi stop-motion berperan
dalam mengembangkan pemahaman konsep siswa | en_US |
dc.description.sponsorship | 1.Pembimbing Utama Rayendra Wahyu Bachtiar, S.Pd., M.Pd, Ph.D.
2. Pembimbing Anggota Dr. Sri Wahyuni. S.Pd., M.Pd., M.C.E. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | en_US |
dc.subject | Penggunaan Animasi Stop-Motion | en_US |
dc.subject | Konsep Energi; | en_US |
dc.title | Penggunaan Animasi Stop-Motion oleh Siswa SMP dalam Mengembangkan Pemahaman Konsep Energi | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan IPA | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Rayendra Wahyu Bachtiar, S.Pd., M.Pd, Ph.D. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. Sri Wahyuni. S.Pd., M.Pd., M.C.E. | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 31 Juli 2024 | en_US |