Kebijakan Luar Negeri Turki dalam Perang Rusia-Ukraina
Abstract
Pada tanggal 24 Februari tahun 2022, Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Invasi yang dilakukan oleh Rusia tersebut membuat banyak negara termasuk NATO menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Turki mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia dengan mengirimkan beberapa persenjataan. Namun di sisi lain, Turki memiliki hubungan dengan Rusia dalam bidang perekonomian. Hubungan dengan Rusia tersebut kemudian dapat merusak citra Turki sebagai anggota NATO karena negara anggota NATO lainnya mendukung Ukraina dengan menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Disisi lain, Turki hingga saat ini belum menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi kebijakan luar negeri Turki dalam Perang Rusia-Ukraina. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari buku, media, jurnal, & literatur-literatur lainnya yang mempunyai hubungan dengan strategi kebijakan luar negeri Turki dalam Perang Rusia-Ukraina. Sedangkan, metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis dari Milles & Huberman. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa strategi Turki terhadap Rusia dalam Perang Rusia Ukraina yaitu untuk memperbaiki perekonomian negaranya dengan melakukan berbagai kerjasama dengan Rusia seperti: mengintensifkan perdagangan melalui Dewan Kerjasama Tingkat Tinggi (HLCC), membuka pintu bagi wisatawan Rusia, memikat investor dengan pemberian kewarganegaraan, dan kerjasama pembangunan PLTN. Sedangkan, strategi Turki terhadap Ukraina yaitu Turki menjalin kerjasama dengan Ukraina dalam bidang pertahanan melalui HLCC dan memberikan dukungan secara diplomatik terhadap Ukraina. Kerjasama dalam pengiriman persenjataan dan dukungan secara diplomatik tersebut dilakukan untuk memperbaiki citra Turki di mata para anggota NATO lainnya. Sehingga, Turki dapat memperoleh kepercayaan dari berbagai pihak terutama dari negara-negara Barat ketika menjalin suatu kerjasama.