• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Strategi Coping pada Remaja Perempuan dari Keluarga Broken Home

    Thumbnail
    View/Open
    Maharani Nadhira Lestari Handoko Putri (934.6Kb)
    Date
    2024-05-06
    Author
    PUTRI, Maharani Nadhira Lestari Handoko
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat merupakan peletak pondasi primer bagi tumbuh-kembang anak. Sebagai lingkungan terpenting dan pertama bagi tuumbh-kembang anak, maka orang tua berkewajiban menciptakan situasi yang memungkinkan anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya. Keluarga memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Keluarga yang di dalamnya terdapat ayah, ibu dan anak, sudah seharusnya dapat melahirkan situasi hubungan yang saling melindungi, terjadi interaksi sosial yang hangat, penuh perhatian, dan melahirkan kenyamanan bagi seluruh anggotanya. Kenyataannya di masyarakat, kita dapat dengan mudah menjumpai keluarga yang kondisinya tidak harmonis yang diatndai dengan kerenggangan hubungan diantara para anggotanya, tidak hangat, sering terjadi pertengkaran, dan bahkan banyak juga keluarga yang menjadi tidak utuh akibat perceraian kedua orang tua, yang biasa disebut dengan keluarga broken home. Pada keluarga yang broken home, anak seringkali ditempatkan dalam posisi sebagai korban. Anak menjadi sering mengalami kekerasan fisik dan tekanan psikologis yang sangat mengganggu perkembangannya secara normal. Tekanan berat yang dialami oleh anak kemudian menyebabkan anak melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk melepaskan diri dari tekanan yang dialaminya tersebut. Tindakan atau perilaku untuk melepaskan diri dari berbagai tekanan inilah yang disebut dengan setrategi coping atau coping mechanism Penelitian ini bertujuan untuk mempetakan bentuk-bentuk perilaku remaja perempuan dari keluarga broken home, sebagai strategi atau cara mereka untuk keluar atau melepaskan diri dari tekanan psikologis yang dialaminya, yang dikaji berdasarkan teori Coping Mechanism. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus, sedangkan data terkait bentuk-bentuk perilaku coping dimaksud dikumpulkan melalui teknik wawancara secara in-dept (semi terstruuktur), observasi tidak terstruuktur, dan dokumentasi lapangan. Analisis data penelitian mendasarkan pada hasil triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk perilaku coping mechanism yang dilakukan oleh remaja perempuan dari keluarga broken home, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu; coping mechanism yang berpusat pada masalah, dan coping mechanism yang berpusat pada emosi. Dalam hal coping mechanism yang berpusat pada masalah, bentuk perilaku coping remaja perempuan dari keluarga broken home terklasifikasi dalam 2 (dua) jenis strategi, yakni; kompromi, yang mewujud dalam perilaku atau tindakan meminta bantuan kepada kakak kandung agar dia bisa keluar dari rumah untuk kemudian tinggal di rumah kakak kandungnya tersebut; dan isolasi, yang mewujud dalam perilaku yang lebih suka mengurung diri di kamarnya saat dia berada di rumah. Sedangkan dalam hal coping mechanism yang berpusat pada emosi, ternyata bentuk perilaku coping remaja perempuan dari keluarga broken home terklasifikasi menjadi 2 (dua) jenis strategi juga, yakni; rasionalisasi, yang mewujud dalam tindakan atau perilaku merokok, menggunakan obat-obatan terlarang (substance), dan minum-minuman keras (beralkohol), bahkan melakukan seks bebas hingga menjadi penyuka sesama jenis atau perubahan pada orientasi seksualnya, yang hal itu dianggapnya sebagai perilaku yang bisa dibenarkan (rasional) ditengah tekanan psikologis yang dialaminya akibat keluarganya yang broken home; dan identifikasi, yang mewujud dalam bentuk perilaku meniru sebagaimana yang biasa dilakukan merokok, menggunakan obat-obatan terlarang (substance), dan mengonsumsi alkohol, yang hal itu mereka lakukan lebih karena pengaruh teman sebayanya, atau dengan kata lain meniru apa yang dilakukan oleh model.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122575
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5688]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository