Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Kopi dan Pupuk Npk terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L.)
Abstract
Sawi pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan komoditas sayuran yang populer dikalangan masyarakat indonesia karena mengandung gizi tinggi yang sangat baik untuk kesehatan, sehingga memiliki harapan menjadi komoditas berdaya guna tinggi bagi ekonomi negara. Jumlah produksi tanaman sawi pakcoy berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik mengalami peningkatan dari tahun 2017-2021 secara berturut-turut yaitu 627.598 ton; 635.990 ton; 652.727 ton; 667.473 ton; dan 727.467 ton. Jumlah produksi tanaman sawi pakcoy memiliki potensi peningkatam 3-7% per tahun dengan tingkat produktivitas 40 ton/ha, sehingga perlu mempertahankan peningkatan jumlah produksi. Hal ini akan menyebabkan budidaya tanaman sawi pakcoy berlangsung terus menerus sepanjang tahun, sehingga dapat menurunkan kualitas hara dalam tanah. Disisi lain, terdapat limbah kulit kopi yang harus dimanfaatkan, terutama yang dihasilkan dari perkebunan kopi rakyat. Hasil produksi kopi dari perkebunan kopi rakyat menyumbang 99% yaitu sebesar 780,87 ribu ton. Jumlah limbah kulit kopi yang dihasilkan dari kopi rakyat yaitu sebesar 51,2%, sehingga menghasilkan limbah sebanyak 400 ribu ton. Limbah kulit kopi memiliki kadar C organik sebesar 10,80%, dengan kandungan hara N 4,73%, P 0,21% dan K 2,89% serta memiliki kandungan Ca, Mg, Mn, Fe, Cu, dan Zn. Namun perlu adanya tambahan pupuk NPK untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman sawi pakcoy. Pupuk NPK sebagai penyedia hara yang dibutuhkan tanaman dan POC limbah kulit kopi sebagai sumber hara sekaligus berperan penting dalam proses pembenahan sifat biologi, kimia, dan fisik tanah sehingga terciptanya kondisi yang berimbang untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sawi pakcoy.
Tujuan percobaan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor tunggal dan kombinasi pemberian pupuk organik cair limbah kulit kopi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy. Percobaan ini dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2023. Lokasi percobaan terdapat pada greenhouse di Desa Plinggisan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pola dasar yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) faktorial yang terdiri atas 2 faktor perlakuan: Faktor pertama yaitu konsentrasi POC limbah kulit kopi dengan 3 taraf terdiri dari : P0=0 ml POC limbah kulit kopi / Liter air, P1=40 ml POC limbah kulit kopi / Liter air, P2=80 ml POC limbah kulit kopi / Liter air, P3=120 ml POC limbah kulit kopi / Liter air. Faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK dengan 4 taraf terdiri dari : N0=0 g/ polybag pupuk NPK (kontrol), N1=1 g/polybag pupuk NPK (200 kg/ha), N2=2 g/polybag pupuk NPK (400 kg/ha). Adapun variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), lebar daun (cm), berat basah tanaman (gram), berat kering tanaman (gram), volume akar (cm3), panjang akar (cm), warna daun, dan klorofil (µg/mL).
Analisis data awal yaitu uji normalitas data untuk mengetahui data menyebar normal. Data yang diperolah dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA). Apabila dari data yang muncul nilai F hitung > dari F tabel (pengaruh nyata atau sangat nyata), maka dilakukan analisis menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Pertumbuhan dan hasil dari tanaman sawi pakcoy yang dinilai dari variabel yang telah diamati menunjukkan bahwa (1) perlakuan interaksi
pemberian berbagai konsentrasi pupuk organik cair limbah kulit kopi 40 ml/liter air dan dosis pupuk NPK 2 gram (400 kg/ha) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica rapa L.) memberikan hasil terbaik dan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter lebar daun, berat basah tanaman, dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah helai daun, volume akar, serta tidak berpengaruh terhadap panjang akar, berat kering tanaman, warna daun dan klorofil. (2) Pemberian konsentrasi pupuk organik cair limbah kulit kopi 40 ml/liter air memberikan hasil terbaik dan berpengaruh nyata terhadap jumlah helai daun, berat basah tanaman, dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, berat kering tanaman, panjang akar, volume akar, klorofil daun dan warna daun. (3) Pemberian dosis pupuk NPK 2 gram (400 kg/ha) memberikan hasil terbaik dan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah helai daun, lebar daun, berat basah tanaman, berat kering tanaman, dan berpengaruh nyata terhadap volume akar, serta tidak berpengaruh terhadap panjang akar, kandungan klorofil, dan warna daun.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4245]