dc.description.abstract | Ancaman HIV/AIDS di Indonesia semakin nyata, hal ini ditandai dengan
meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia setiap tahunnya. Cara
penularan HIV melalui jarum suntik, hubungan seks dan penularan dari ibu ke anak
menjadi masalah yang harus segera di atasi. Melihat hal tersebut maka pemerintah
mengeluarkan sebuah kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomer 75
Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Kebijakan tersebut
didukung oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan
Masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV dan AIDS di daerah. Hal tersebut
ditindak lanjuti oleh provinsi dan kabupaten kota yang memliki isu tinggi mengenai
HIV/AIDS maka dengan adanya otonomi daerah lahirlah Perda Jatim No 5 Tahun
2004 dan Peraturan Bupati Jember No58 Tahun 2006 tentang Komisi
Penanggulangan AIDS Kabupaten Jember. Penularan melalui hubungan seksual
setiap tahun mengalami peningkatan, dengan alasan tersebut maka Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Selaku Ketua Komisi Penanggulangan
AIDS Nasional mengeluarkan suatu kebijakan yang tertuang dalam Permenkokesra
Nomor 08/PER/MENKO/KERSA/I/2010 tentang Strategi dan Rencana Aksi
Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS tahun 2010-2014. Tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan implementasi program PMTS di lokasi terselubung
Kecamatn Kencong Kabupaten Jember.
viii
Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah otonomi daerah,
kebijakan publik, implementasi kebijkan, Strategi Rencana Aksi Nasional
Untuk mendeskripsikan implementasi program PMTS di lokasi terselubung
Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di lokasi
terselubung di Kecamatan Kencong kabupaten Jember. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, data primer yang
digunakan adalah pelaksana program PMTS dan observasi kegiatan di lokasi
terselubung Kecamatan Kencong Kabupaten Jember. Data sekunder yang digunakan
adalah buku pedoman PMTS, Perbup, Surat Keputusan, Peraturan Daerah dan
dokumen yang menyangkut tentang program PMTS. Teknik pengumpulan data
menggunakan data primer yang berupa wawancara dan observasi, sedangkan teknik
pengumpulan data sekunder menggunakan dokumentasi dan studi kepustakaan.
Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang terdiri dari informan kunci
yang diwakili oleh Sekretaris Sekretariat Tetap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program PMTS di lokasi
terselubung Kecamatan Kencong Kabupaten Jember telah berjalan dengan baik.
Program PMTS yang mencangkup empat komponen telah dilaksanakan oleh
pengelola program. Berubahnya perilaku WPS dari perilaku tidak aman menjadi
perilaku aman serta munculnya tingkat kesadaran WPS untuk memeriksakan
kesehatan dan memanfaatkan layanan VCT dan IMS yang telah disediakan di klinik
atau puskesmas yang ada di sekitar lokasi. | en_US |