Peran Perempuan Minangkabau dalam Pers Masa Pergerakan melalui Surat Kabar Soenting Melajoe Tahun 1912-1921
Abstract
Pers di Indonesia berkembang sejak masa penjajahan Belanda, awal mula perkembangan pers ditandai dengan munculnya surat kabar. Penerbitan surat kabar terjadi di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Minangkabau. Begitu pula dengan surat kabar perempuan yang secara khusus membahas isu-isu perempuan dan dikelola oleh perempuan. Pers perempuan pertama di Minangkabau adalah surat kabar Soenting Melajoe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan pergerakan perempuan melalui surat kabar Soenting Melajoe pada tahun 1912-1921. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa surat kabar Soenting Melajoe merupakan media pers yang berkontribusi dan berperan aktif dalam memberitakan tentang pendidikan bagi perempuan. Soenting Melajoe juga menjadi wadah bagi perempuan untuk berbagi wawasan dan ilmu di berbagai bidang, hal ini berarti sebagian besar penulis di Soenting Melajoe adalah perempuan. Soenting Melajoe merupakan surat kabar perempuan pertama di Minangkabau. Surat kabar ini terbit pertama kali pada 10 Juli 1912 di bawah redaksi Zoebaidah Ratna Djuwita, putri Datuk Sutan Maharadja, dan Rohana Koeddoes. Surat kabar ini juga merupakan surat kabar perempuan pertama di Indonesia dan tetap aktif selama sepuluh tahun. Dan terbitan terakhir pada tanggal 28 Januari 1921. Surat kabar Soenting Melajoe yang terbit di Minangkabau pada tahun 1912 hingga 1921 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek sosial, budaya, dan politik masyarakat Minangkabau.