Implementasi Penetapan Sasaran dalam Pendataan dan Verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, dengan tujuan untuk mendeskripsikan sikap pelaksana dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam implementasi pelaksanaan pendataan dan verifikasi DTKS di Desa Talkandang. Dari tingginya angka kemiskinan di Indonesia, pemerintah melalui kementrian sosial merumuskan kebijakan bantuan sosial untuk menurunkan angka kemiskinan yang ada di Indonesia. Dalam implementasinya, bantuan sosial yang dikeluarkan oleh pemerintah seringkali terjadi ketidaktepatan sasaran dalam penyalurannya, hal yang sama juga terjadi di Desa Talkandang. Ketidaktepatan sasaran dari program tersebut disebabkan karena kesalahan pendataan dimana sikap dari pelaksana tidak sesuai dengan ketetapan program yang telah diatur diketetapan Permensos No. 3 Tahun 2021. Oleh karena itu, Penelitian ini menjadi menarik untuk diteliti karena sikap pelaksana dalam mendata tidak seusai dengan ketetapan yang ada, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap pelaksana dalam pelaksanaan pendataan dan verifikasi DTKS Di Desa Talkandang Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo sebagai objek penelitian yang berfokus pada penetapan sasaran dalam proses pendataan dan verifikasi DTKS di desa talkandang kecamatan situbondo kabupaten situbondo, serta menggunakan model implementasi dari Van Meter dan Van Horn, dan George Edward III sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. Mengenai data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik triangulasi (gabungan) dan dianalisa menggunakan teknik analisa data dari Miles, Huberman, Saldana. Hasil dari penelitian ini adalah proses pendataan dan verifikasi DTKS di Desa Talkandang sudah sesuai dengan SOP yang ada tetapi, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai permaslahan yang menyebabkan penyaluran bansos menjadi tidak tepat sasaran. Terdapat empat sikap pelaksana yang mempengaruhi hasil dari pendataan dan verifikasi yang diantarnya: mendata tidak sesuai ketetapan, tidak mau repot dalam melakukan validasi, membentuk formulir pendataan dan alur komunikasi, dan mengambil “jalan pintas” dalam finalisasi data.