Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Pekerja Migran Indonesia Di Jawa Timur
Abstract
Pertumbuhan penduduk relatif tinggi dan jumlah penduduk yang tidak merata
merupakan salah satu dari berbagai masalah pokok yang dialami Indonesia sebagai
negara berkembang. Terjadinya dinamika kependudukan dipengaruhi oleh tiga hal,
kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi atau perpindahan
penduduk. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan penduduk
yang tinggi. Laju pertumbuhan penduduk per tahun selama 2010-2020 rata-rata
sebesar 1,25%. Tingginya pertumbuhan penduduk yang tidak diiringi jumlah
lapangan kerja mengakibatkan peningkatan angka pengangguran.
Ketimpangan jumlah pekerja dan pertumbuhan angkatan kerja menjadi
penyebab migrasi masyarakat usia produktif di Indonesia. Kesejahteraan manusia
dapat dilihat dari adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang baik. Pulau Jawa
menjadi tujuan utama para pendatang karena merupakan pusat perekonomian,
pemerintahan, pendidikan dan kegiatan sosial ekonomi lainnya. Diluar hal positif
dari migrasi, terdapat resiko yang harus ditanggung selama bekerja. Pengaduan
kasus yang dihadapi pekerja migran indonesia terkait gaji tidak dibayarkan hingga
penahanan oleh majikan. ingginya jumlah pengaduan tidak menyurutkan migrasi
masyarakat ke luar negeri. Hal ini karena motif ekonomi menjadi faktor utama.
Faktor sempitnya lapangan pekerjaan yang ada di daerah asal juga mendorong
perilaku mobilitas penduduk semakin tinggi. Rendahnya pendapatan di daerah asal
dan jumlah penduduk yang besar tidak diimbangi ketersediaan lapangan kerja
menyebabkan rendahnya PDRB perkapita suatu negara.
Motivasi utama sesorang melakukan migrasi adalah alasan ekonomi, dan
keputusan migrasi seseorang dipengaruhi oleh faktor pendorong di daerah asal dan
faktor penarik di daerah tujuan. Produk domestik regional bruto perkapita, tingkat
pengangguran terbuka dan indeks pembangunan manusia merupakan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi jumlah migrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk
domestik regional bruto (PDRB) perkapita, tingkat pengangguran terbuka (TPT),
dan indeks Pembangunan manusia (IPM) terhadap jumlah pekerja migran Indonesia
di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan rentang waktu
2015-2022 di 10 kabupaten di Jawa Timur. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian yaitu analisis regresi data panel dengan Fixed Effect Model (FEM)
sebagai model terbaik dan diolah dengan menggunakan software Eviews 12.
Hasil menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen yaitu PDRB
perkapita, TPT, dan IPM berpengaruh signifikan terhadap jumlah pekerja migran
Indonesia di Jawa Timur. Secara parsial, PDRB perkapita berpengaruh positif dan
signifikan terhadap jumlah pekerja migran Indonesia di Jawa Timur, TPT
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap jumlah pekerja migran Indonesia
di Jawa Timur, dan IPM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah
pekerja migran Indonesia di Jawa Timur.