Show simple item record

dc.contributor.authorPRAMEISWARI, Kenanga Dya
dc.date.accessioned2024-06-19T06:30:14Z
dc.date.available2024-06-19T06:30:14Z
dc.date.issued2024-01-15
dc.identifier.nim201610101018en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121591
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_April_2024_1en_US
dc.description.abstractPeriodontitis adalah penyakit rongga mulut yang hampir dialami oleh 90% populasi global dan merupakan penyakit terbanyak ke-2 di Indonesia. Periodontitis merupakan peradangan pada jaringan keras dan jaringan penyangga gigi yang berdampak salah satunya pada gingiva. Etiologi dari periodontitis paling umum di temukan adalah bakteri patogen Porphyromonas gingivalis. Faktor virulensi P.gingivalis dapat mengaktifkan respon imun dengan memproduksi sitokin proinflamasi seperti interleukin 1β (IL-1β), interleukin 6 (IL-6), tumor necrosis factor alpha (TNF-α) dan Matrix metalloproteinase (MMP). Meningkatnya MMP dapat menyebabkan degradasi kolagen pada jaringan ikat gingiva. Pengobatan periodontitis dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu kuretase, scalling dan root planing, serta pemberian bahan alami yang mengandung antiinflamasi dan antikoksidan seperti kulit buah kopi robusta. Kulit kopi robusta dipilih karena kandungan flavonoid dan fenolnya yang tinggi serta produksinya yang menduduki posisi ke-3 di indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak kulit buah kopi robusta dosis 125mg/kgBB, 250mg/kgBB, dan 500mg/kgBB terhadap jumlah fibroblas dan kepadatan kolagen pada tikus yang periodontitis. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris in vivo dengan rancangan the post test only control group design. Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel yang digunakan adalah tikus wistar sebanyak 24 ekor yang terbagi secara acak dalam 6 kelompok yaitu kelompok baseline tikus sehat, kelompok periodontitis, kelompok periodontitis + metronidazole, kelompok periodontitis + ekstrak kulit buah kopi robusta 125mg/kgBB, 20mg/kgBB, dan 500mg/kgBB. Model tikus periodontitis diperoleh melalui induksi P.gingivalis pada sulkas gingiva bagian bukal gigi molar pertama kiri bawah sebanyak 3 hari sekali selama 21 hari. Sondase metronidazole dan ekstrak kulit buah kopi diberikan sehari sekali selama 21 hari. Pada hari ke-22 tikus di puasakan selama 10 jam sebelum di euthanasia. Pengambilan jaringan dilakukan pada bagian rahang bawah sebelah kiri untuk pengamatan jumlah fibroblas dan kepadatan kolagen. Hasil penelitian menunjukkan jumlah fibroblas kelompok perlakuan ektrak kulit buah kopi robusta semua dosis lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif, terutama pada kelompok perlakuan dengan dosis 250mg/kgBB yang memiliki rata-rata tertinggi yaitu berjumlah 37 sel, bahkan jika dibandingkan dengan kelompok normal yang berjumlah 35 sel. Hasil penelitian pada kepadatan kolagen menunjukkan kelompok perlakuan ektrak kulit buah kopi robusta semua dosis lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Rata-rata pada kelompok perlakuan dengan kepadatan kolagen tertinggi terdapat pada kelompok dosis 250mg/kgBB dengan total 163 pixel. Hasil analisis data jumlah fibroblas dan kepadatan kolagen berdistribusi normal, homogen, dan uji One-way Anova menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Hasil uji LSD pada jumlah fibroblas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (P<0,05) pada seluruh kelompok penelitian, kecuali antara kelompok perlakuan ekstrak kulit buah kopi robusta dosis 125mg/kgBB dengan kelompok perlakuan ekstrak kulit buah kopi robusta dosis 250mg/kgBB, kelompok normal dengan kelompok perlakuan ekstrak kulit buah kopi dosis 125mg/BB dan 250mg/kgBB. Hasil uji LSD pada kepadatan kolagen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (P<0,05) pada semua kelompok, kecuali antara kelompok normal dengan kelompok kontrol (+), kelompok perlakuan dosis 250mg/BB, antara kelompok kontrol (+) dengan semua kelompok perlakuan serta antara tiap kelompok perlakuan pada semua dosis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah kopi robusta dengan dosis 125mg/kgBB, 250mg/kgBB, dan 500mg/kgBB dapat meningkatkan jumlah fibroblas dan kepadatan kolagen pada gingiva tikus wistar yang peridontitis. Dosis paling efektif yaitu pada ekstrak kulit buah kopi robusta dengan dosis 250mg/kgBB.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : drg. Rendra Chriestedy Prasetya, MD.Sc. Dosen Pembimbing Pendamping : drg. Nadie Fatimatuzzahro, MD.Sc.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectPeriodontitisen_US
dc.subjectKopien_US
dc.subjectFibroblasen_US
dc.subjectAntibacterialen_US
dc.titleEfek Pemberian Ekstrak Kulit Buah Kopi Robusta terhadap Jumlah Fibroblas dan Kepadatan Kolagen pada Gingiva Tikus Periodontitisen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Rendra Chriestedy Prasetya, MD.Sc.en_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Nadie Fatimatuzzahro, MD.Sc.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_April_2024_1en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record