dc.description.abstract | Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas VII SMP
Negeri 14 Jember. Siswa kelas VIIB memiliki kemampuan yang kurang dalam
memahami dan menerapkan konsep-konsep matematika yang diajarkan. Berdasarkan
dokumentasi hasil ulangan materi sebelumnya, ketuntasan hasil belajar bilangan bulat
matematika siswa kelas VII adalah 32% dengan standar ketuntasan minimum 70 dan
nilai rata-rata kelas matapelajaran matematika pada ulangan tersebut tersebut 59,47 dari
nilai maksimal 100. Hal ini dapat disebabkan oleh karena siswa lebih banyak menghafal
rumus-rumus matematika dan siswa tidak dibimbing untuk menemukan sendiri konsepkonsep
materi
yang
diajarkan.
Pembelajaran matematika dapat efektif dan bermakna bagi siswa jika guru
mempunyai suatu pendekatan yang tujuan utamanya adalah agar siswa dapat dapat
menemukan kembali idea atau konsep matematika secara madiri. Alternatif
pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa dan memperhatikan keterkaitan konsepkonsep
matematika dengan pengalaman anak dalam kehidupan sehari-hari adalah
pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) sedangkan untuk mengembangkan
kemampuan siswa untuk aktif bekerja sama dalam kelompoknya dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik Numbered Head Together (NHT). Pembelajaran
yang dilaksanakan adalah Realistic Mathematics Education (RME) setting Numbered
Head Together (NHT).
Pembelajaran RME setting NHT adalah pembelajaran yang menggunakan
masalah nyata dengan persiapan dan penomoran, mengunakan model, menggunakan
kontribusi siswa dengan pertanyaan dan berpikir bersama, interaktivitas dengan
pemberian jawaban, terintregasi dari topik lainnya, memberi kesimpulan dan
penghargaan. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan
vii
kepada siswa untuk dapat menggembangkan suatu konsep matematika yang berasal dari
intuisi siswa dan memberi kebebasan kepada mereka untuk menggunakan strategi
masing-masing dalam memperoleh suatu konsep dengan cara kelompok, sehingga
konsep yang mereka dapatkan sendiri dapat tersimpan dalam memori jangka panjang
mereka.
Pada penelitian ini materi yang dipilih adalah sub pokok bahasan operasi
pecahan. Materi operasi pecahan merupakan materi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari sehingga penguasaan materi ini akan sangat berguna bagi siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang
dilakukan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif, sedangkan persentase aktivitas belajar digunakan
untuk mengetahui aktivitas belajar siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan
untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa.
Dari hasil penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
setting Numbered Head Together (NHT) pada sub pokok bahasan operasi pada pecahan
kelas VIIB SMP Negeri 14 Jember semester ganjil tahun ajaran 2011/ 2012 dapat
dilakasanakan dengan baik. Pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan masalah
nyata dengan persiapan dan penomoran, mengunakan model, menggunakan kontribusi
siswa dengan pertanyaan dan berpikir bersama, interaktivitas dengan pemberian
jawaban, terintregasi dari topik lainnya, memberi kesimpulan dan penghargaan. Kendala
yang dihadapi selama pelaksanaan penelitian ini adalah kurang aktifan siswa dalam
pembelajaran sehingga mereka akan kesulitan memahami konsep. Di awal pembelajaran
terlihat terdapat beberapa siswa yang bermain-main dalam diskusi di kelompoknya
masing-masing, tetapi pada akhirnya siswa mampu lebih aktif dan bekerja sama dengan
baik bersama kelompoknya.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran ini diantaranya adalah mengaitkan materi
dengan masalah nyata, menggunakan media dalam membuat model, kontribusi siswa,
interaktivitas, pemakaian nomor anggota, respon siswa saat pemanggilan nomor
anggota, dan cara siswa mempresentasikan hasil diskusi. Hasil yang diperoleh dari
pembelajaran yang telah dilakukan menunjukkan aktivitas siswa cenderung meningkat
disetiap pembelajaran. Persentase aktivitas siswa pada pembelajaran 1 sebesar 67,04%,
viii
aktivitas siswa pada pembelajaran 2 sebesar 73,06%, aktivitas siswa pada pembelajaran
3 sebesar 77,32%, dan aktivitas siswa pada pembelajaran 4 sebesar 81,33%.
Ketuntasan klasikal pada siklus 1 sebesar 55,3%. Hasil belajar matematika pada
siklus 1 belum tuntas karena kurang dari 75% dan siswa belum terbiasa dengan
pembelajaran yang dilaksanakan sehingga guru perlu mengadakan perbaikan dalam
RPP maupun manajemen kelas pada pembelajaran berikutnya yaitu pada siklus yang
kedua. Kenaikan nilai ketuntasan klasikal tersebut sebesar 23,3%. Nilai ketuntasan
klasikal pada siklus 2 adalah sebesar 76,3% sehingga sudah pada kategori tuntas. Nilai
ketuntasan klasikal pada siklus 2 mengalami kenaikan sebesar 21% dari siklus 1.
Maka dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran
Realistic Mathematics Education (RME) setting Numbered Head Together pada sub
pokok bahasan operasi pada pecahan dapat meningkatkan hasil belajar matematika
siswa. | en_US |