dc.description.abstract | Sirkumsisi atau sunat adalah prosedur pembedahan yang melibatkan pembuangan seluruh atau sebagian
kulup penis dengan tujuan untuk menjaga kebersihan area vital agar tidak mudah terinfeksi. Pada tahun
2020, 85% anak laki-laki akan disunat, atau setara dengan sekitar 8,7 juta anak laki-laki setiap tahunnya.
Angka sunat akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia. Sebagian besar
anak yang menjalani sunat akan mengalami kendala seperti takut, menangis, menolak masuk ruangan dan
harus meminta orang tua untuk menemani saat ingin masuk ruangan. Hal ini menunjukkan bahwa ada
masalah mendasar pada anak yang akan disunat. Kecemasan merupakan salah satu hal yang akan
dihadapi anak sebelum disunat. Kecemasan dapat menimbulkan trauma yang berkepanjangan sehingga
menyebabkan anak mengalami krisis stressor. Penyebab kecemasan adalah rasa sakit dan ketakutan
selama proses sunat. Seringkali orang tua dan tenaga medis menganggap hal ini sepele, padahal jika
dibiarkan akan berdampak serius pada kondisi mental anak. Terapi distraksi merupakan salah satu contoh
terapi yang dapat membantu mengurangi kecemasan anak terhadap sunat. Anak yang disunat secara
alamiah akan merasa takut dan cemas, sehingga terapi bermain dilakukan untuk mengurangi perasaan
cemas tersebut. Terapi ini melibatkan pengalihan perhatian pada anak yang akan disunat. Tujuannya
adalah untuk mengubah orientasi dan pemikiran anak, yang awalnya terfokus pada sunat, menjadi terfokus
pada terapi yang akan dilakukan. Hal ini akan menciptakan perasaan aman dan nyaman, sehingga
membantu proses sunat berjalan dengan lancar. | en_US |