• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Implikasi Restriksi Ekspor Bijih Nikel Dalam Sengketa Perdagangan Internasional

    Thumbnail
    View/Open
    Dewi Narulita Sekar Arum_190710101425.pdf (851.2Kb)
    Date
    2024-02-22
    Author
    ARUM, Dewi Narulita Sekar
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Permasalahan terkait dengan restriksi ekspor bijih nikel bermula dari Indonesia yang melakukan pembatasan ekspor bijih nikel, Indonesia melakukan pembatasan dikarenakan keberadaan nikel yang ada di Indonesia semakin menipis. Adanya permasalahan ini membuat Uni Eropa merasa dirugikan. Disamping itu juga, Indonesia dalam melakukan pembatasan ekspor bijih nikel mengeluarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2019. Peraturan tersebut dinilai mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2020, yang mana sejak tanggal tersebut seluruh nikel yang ingin melakukan ekspor harus melewati tahapan pemurnian dan pengolahan di dalam negeri, sehingga yang di ekspor bukan berupa barang mentah melainkan barang setengah jadi maupun barang jadi. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa nikel yang tidak boleh untuk di ekspor ialah konsentrat <1,7%. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, Uni Eropa beranggapan bahwa Indonesia telah melanggar artikel XI.I GATT 1994. Di dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa suatu negara WTO dilarang untuk melakukan pembatasam, kecuali tarif, pajak, dan bea lain.Yang mana disini Indonesia melakukan pelarangan terkait dengan kuota nikel sehingga dianggap melanggar peraturan tersebut. Dengan adanya permasalahan ini membuat Uni Eropa mengajukan gugatan ke WTO. Gugatan tersebut telah terdaftar dalam DS-592. Bermula dari tanggal 22 November 2019 Uni Eropa dan Indonesia yang melakukan tahapan konsultasi, namun dalam hal konsultasi tersebut gagal untuk dilakukan Sehingga tahapan selanjutnya yang dilakukan ialah tahapan panel. Namun, di dalam kasus tersebut Indonesia kalah dalam gugatan dengan Uni Eropa. Melihat hal ini Indonesia langsung mengajukan banding ke WTO. Indonesia tetap ingin untuk melakukan pembatasan bijih nikel sehingga dapat meningkatkan kualitas dari nikel tersebut.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121258
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6287]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository